in

Kenapa Roti di Eropa Itu Cenderung Keras? Ini Faktanya!

Roti di Eropa
Fakta Roti di Eropa yang Keras, Foto: NetCost Market

Kalau kamu pernah jalan-jalan ke Eropa, pasti sadar deh kalau roti yang dijual di sana sering terasa keras di bagian luarnya. Beda banget sama roti yang biasa kamu temui di Asia yang biasanya empuk dan lembut. Nah, kenapa ya roti di Eropa kok suka keras? 

Simak yuk penjelasan lengkapnya!

Roti Keras Itu Sudah Jadi Budaya di Eropa

Salah satu alasan utama adalah karena roti keras sudah jadi bagian dari tradisi kuliner mereka sejak lama. 

Misalnya, kamu pasti pernah denger roti baguette dari Prancis atau ciabatta dari Italia, kan? Roti jenis ini gak cuma jadi makanan utama, tapi juga pelengkap makan sup, keju, atau lauk lainnya. 

Tekstur kerasnya itu justru bikin pengalaman makan jadi makin seru, karena ada kontras antara kulit luar yang renyah dan bagian dalam yang empuk.

Jenis Tepung yang Dipakai Berpengaruh Banget

Roti di Eropa biasanya dibuat pakai tepung yang punya kandungan gluten tinggi. Gluten ini semacam protein yang bikin adonan roti jadi kenyal dan kuat. 

Selain itu, tepung yang dipakai sering kali nggak diperkaya seperti di beberapa negara lain, jadi hasil akhirnya roti terasa lebih padat dengan kulit yang keras. Ini beda banget sama roti di Asia yang cenderung lembut dan lebih ringan.

Proses Fermentasi yang Lama

Kalau kamu suka roti sourdough, kamu bakal paham deh soal proses fermentasi ini. Roti tradisional Eropa biasanya dibuat dengan fermentasi alami yang lama banget, pakai ragi alami atau starter sourdough. 

Proses ini membuat rasa roti jadi lebih kompleks dan bikin teksturnya unik. Selama fermentasi, gas-gas yang terbentuk bikin roti bagian dalam tetap lembut walaupun kulit luarnya keras.

Teknik Memanggang yang Spesial

Cara memanggang roti di Eropa juga beda, lho! Mereka sering pakai oven dengan suhu sangat tinggi, bahkan pakai oven batu tradisional. 

Panas tinggi ini bikin kulit roti jadi renyah banget, tapi bagian dalamnya masih tetap lembut. Kadang juga ditambah kelembaban selama pemanggangan supaya kulitnya makin kerenyahan.

Roti Keras Lebih Tahan Lama

Kalau dipikir-pikir, roti keras ini punya keuntungan lain yaitu bisa lebih tahan lama dibanding roti lembut. Dulu, sebelum ada teknologi penyimpanan modern, roti keras ini jadi pilihan karena gak gampang basi. 

Kalau roti sudah agak keras, orang Eropa biasanya gak langsung buang, tapi diolah lagi, misalnya dicelup ke sup atau dijadikan crouton.

Selera Orang Eropa Memang Suka yang Kontras

Orang Eropa memang suka sensasi makan roti yang punya tekstur berbeda: kulit yang keras dan dalamannya yang empuk. Ini beda banget sama selera di Asia yang lebih suka roti lembut dan manis. 

Jadi, roti keras ini bukan cuma soal teknik tapi juga soal budaya dan preferensi mereka.

Kalau kamu suatu saat main ke Eropa, jangan lupa coba berbagai jenis roti lokalnya ya! Rasakan sendiri sensasi unik roti keras khas Eropa yang penuh cerita dan sejarah.