Setiap kali berada di pesawat, tentunya selalu ada larangan yang kita dengar untuk menonaktifkan jaringan telepon seluler setiap kali pesawat akan lepas landas. Pramugari bahkan bolak-balik di lorong pesawat untuk memastikan ponsel dalam keadaan mati atau jaringan pada ponsel tidak aktif.
Selain telepon seluler, sejumlah perangkat yang dapat memancarkan sinyal seperti laptop hingga tablet juga diminta untuk dimatikan selama perjalanan dalam pesawat. Sejumlah parngakat itu hanya boleh digunakan tanpa terkoneksi jaringan internet.
Ilmuan menemukan bahwa emisi elektromagnetik dari perangkat elektronik pribadi dapat mengganggu sistem pesawat. Secara khusus, yang berada di kisaran 800-900 MHz dapat mengganggu instrumentasi kokpit tanpa pelindung, dilansir The Conversation
Pada ponsel GSM (2G) misalnya, terkenal bisa mengganggu sistem elektronik lainnya. Pemilik ponselsejenis itu tidak asing dengan dengungan pada stereo atau speakerphone saat melakukan panggilan. Bayangkan, jika gangguan ini ditangkap oleh sistem navigasi yang sensitif.
Temuan itu adalah masalah khusus terhadap pesawat yang berusia tua. Sedangkan pesawat yang lebih baru dirancang untuk menangani sebagian besar dampak perangkat elektronik yang dibawa penumpang masuk ke pesawat.
Larangan perangkat nirkabel lebih berkaitan dengan kemungkinan gangguan terhadap jaringan darat, dibandingakan bahaya yang ditimbulkan pada sistem pesawat terbang. Meski belum ada bukti langsung, pihak maskapai memilih untuk bermain aman dengan tetap melarang penggunaan perangkat nirkabel saat penerbangan berlangsung, dilansir Live Science.
Semua regulasi di dunia masih belum melarang penumpang pesawat untuk sesekali mengeluarkan ponselnya. Padahal, sekitar satu hingga empat panggilan telepon seluler bisa dilakukan selama setiap penerbangan komersial, menurut sebuah studi tahun 2006 dari Universitas Carnegie Mellon di Pittsburgh.
Oleh karena itu, FAA harus menyarankan awak pesawat untuk mematikan ponsel mereka saat lepas landas dan mendarat, usai insiden di awal 2009. Dalam kasus tersebut, nada dering petugas terbukti berpotensi menimbulkan gangguan ke pesawat saat lepas landas. Tetapi pada Pedoman Operasi Umum tidak melarang kru untuk tetap menggunakan ponsel.
Meski komunikasi via ponsel tak diizinkan, sejumlah maskapai kini sudah menawarkan layanan WiFi bagi penumpangnya. Contohnya Virgin American, menggunakan bagian khusus dari spektrum elektromagnetik yang disediakan untuk komunikasi udara ke darat.