in

Beragam Pola Traveling di Indonesia, Wallacea hingga Adventure

Ilustrasi. Destinasi wisata di Indonesia. Foto: Shutterstock

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) tengah melakukan diversifikasi produk wisata melalui penetapan sejumlah pola perjalanan. Sebanyak enam pola perjalanan (travel pattern) telah disiapkan oleh Kemenparekraf.

Direktur Wisata Alam, Budaya, dan Buatan Alexander Reyaan mengatakan, pola perjalanan wisata ini ditetapkan demi pengembangan wisata alam dan petualangan di Nusantara.

“Pola perjalanan punya tema masing-masing yang diturunkan menjadi beberapa sub-tema,” kata Alexander dalam webinar Indonesia Adventure Travel Trade Association (IATTA) bertajuk “Membangkitkan Kembali Pariwisata Indonesia Melalui Wisata Petualangan” pada Kamis (14/1/2021).

Alexander mengungkapkan, tiga dari enam pola perjalanan berbasis di tiga lima destinasi super prioritas (5 DSP) yaitu Labuan Bajo, Danau Toba, dan Borobudur. Tiga pola lain berbasis pada Wildlife, Adventure, dan Wellness. Untuk Wildlife dan Adventure, dibagi menjadi beberapa sub-tema pola perjalanan.

Berikut penjelasan dari pemaparan setiap sub-tema pola perjalanan berdasarkan data yang dibagikan oleh Alexander:

Pola Perjalanan Wildlife

  • Wallacea Expedition Route

Wallacea Expedition Route meliputi empat provinsi yaitu Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, dan Maluku Utara.

“Rute sejarah Wallacea yang dilewati itu sedang kita siapkan. Pola perjalanan yang kami buat dimuat dalam program digital. Ada story telling dan video yang kami harap bisa jadi bahan bagi teman-teman untuk melakukan promosi, baik dalam atau luar negeri,” jelasnya.

Dari masing-masing destinasi wisata yang terpilih, tempat wisata yang masuk dalam Wallacea Expedition Route adalah Taman Nasional (TN) Bantimurung Bulusaurung, Cagar Alam Tangkoko, dan Suaka Margasatwa Nantu.

  • Birdwatching

Alexander menuturkan bahwa untuk pola perjalanan birdwatching, Kabupaten Tambrauw di Papua dipilih sebab destinasi wisata tersebut ditetapkan sebagai kabupaten konservasi.

“Di destinasi wisata ini peluang untuk mengamati burung, khususnya cendrawasih, peluangnya besar untuk mengamati secara leluasa,” jelasnya.

Kendati saat ini yang baru dipersiapkan adalah Kabupaten Tambrauw, namun Alexander berencana untuk memperluas area Birdwatching ke daerah lain. Untuk segmentasi pasar wisatawan, ia menjabarkan sasarannya adalah negara-negara yang dekat dengan Indonesia seperti Australia dan New Zealand berdasarkan faktor jarak.

  • National Parks Discovery

Pola perjalanan National Parks Discovery baru memiliki satu destinasi dan dua tempat wisata yang termasuk di dalamnya yaitu Kepulauan Seribu, Gunung Leuser, dan TN Baluran. Untuk Kepulauan Seribu, pulau yang termasuk dalam pola perjalanan adalah Pulau Kelapa, Pulau Alam Kotok, Pulau Pramuka, dan Marina Ancol.

Sementara area dalam TN Baluran adalah Pantai Sijile, Pantai Balanan, Savana Bekol, Pantai Bama, dan Desa Wisata Wonorejo. Untuk area di Gunung Leuser yang masuk dalam National Parks Discovery adalah Ketambe, Bukit Lawang, dan Tangkahan.

Meski saat ini tempat yang bisa dikunjungi terbilang cukup sedikit, namun Alexander berharap segera dapat menambah beberapa destinasi.

  • Heart of Borneo

Dalam pola perjalanan Heart of Borneo, meliputi Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, dan sedikit area dalam Kalimantan Selatan. Pola perjalanan ini mencakup sejumlah pola perjalanan dan jalur wisata salah satunya adalah Jalur Wisata Petualangan “Historical Expedition Trail of Muler Mountain Range”.

Kemudian Jalur Wisata Petualangan “Highest Summit of Kalimantan”, Jalur Wisata Negeri Para Leluhur (The Land of Anchestors), dan Jalur Wisata Dunia Dayak Iban (The Realm of Dayak Iban Tribe).

Selanjutnya masih ada pola perjalanan Exploring the Wetlands Biodiversity of Sebangau, dan pola perjalanan Cruising the Great Mahakam Culture Trails and the Thousand Years Rock Art Paintings of Sangkulirang-Mangkalihat.

Pola Perjalanan Adventure

Untuk pola perjalanan adventure, Alexander menerapkan Indonesia Volcano Summit. Untuk pola ini, pihak Kemenkraf mencoba melakukan pemetaan permintaan yang akan memanfaatkan kegiatan aktivitas pendakian gunung.

“Ada sembilan gunung. Ini sudah diidentifikasi sama teman-teman termasuk dari Federasi Mountaneering Indonesia (FMI) dan Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia (APGI),” bebernya.

“Mudah-mudahan ini jadi salah satu daya tarik baru bersifat tematik yang akan segera dikomunikasikan dengan teman-teman operator wisata petualangan untuk dijual sebagai paket-paket wisata,” harap Alexander.