Presenter legendaris Amerika Serikat Larry King meninggal dunia pada Sabtu (23/1/2021) di Los Angeles di usia 87 tahun. Kabar tersebut disampaikan oleh akun Twitter King @kingthings.
King sempat menjalani perawatan di rumah sakit karena Covid-19. Beberapa tahun belakangan, King juga menderita beberapa penyakit, seperti penyakit jantung, dilansir NPR.
Melansir Biography, King lahir dengan nama Lawrence Harvey Zeiger pada 19 November 1933 di Brooklyn, New York. Saat berusia 9 tahun, ayahnya meninggal karena penyakit jantung di usia 44 tahun. Ibu King pun harus menafkahinya dan adik laki-lakinya, Marty.
Di usianya yang masih belia, King mulai berkarier di radio. Kematian ayahnya sangat mempengaruhi stabilitas emosinya dan menghilangkan minatnya untuk kembali sekolah.
Awalnya, ia bekerja sebagai juru tulis surat untuk membantu ekonomi keluarga ketika baru saja menyelesaikan sekolah menengah.
Cleaning service di stasiun radio
Karier King dimulai saat secara kebetulan ia bertemu dengan penyiar televisi CBS. Penyiar itu menyuruhnya pergi ke Florida untuk bekerja di stasiun radio Miami WAHR (sekarang WMBM) di Miami Beach.
Awalnya, ia bekerja membersihkan stasiun. Namun, ketika salah satu penyiar laki-laki mereka berhenti pada 1957, King ditugaskan untuk menggantikannya.
Terkesan dengan skill menyiar King, sang manajer pun menempatkannya pada siaran jam 09.00 hingga siang. Bahkan, ia melakukan dua siaran, berita sore dan siaran olahraga.
Kala itu, ia menggunakan nama Larry Zeiger, tetapi manajemen merasa tak cocok dengan nama itu karena terlalu etnik. Beberapa menit sebelum mengudara, ia mengganti nama belakangnya “King” setelah melihat iklan Minuman Keras King.
Tak butuh aktu yang lama King menemukan popularitas di kancah radio Florida Selatan. Pada 1960, ia menayangkan program pertamanya di televisi Miami dan memiliki banyak fans berat.
Di tahun yang sama, King bertemu legenda televisi Jackie Gleason yang saat itu memproduksi variety show televisi nasional di Miami Beach.
Karier televisi
Pada 1971, King didakwa melakukan pencurian besar-besaran oleh mantan mitra bisnisnya, yang segera menyebabkan hilangnya pekerjaan penyiaran dan surat kabar. Setahun kemudian ia bebas dari tuduhan tetapi terlilit utang.
King pun kembali bekerja untuk membangun kembali kariernya dengan menulis artikel majalah dan bekerja di radio West Coast.
Usahanya pun membuahkan hasil. Pada akhir 1970-an, ia dipekerjakan oleh WIOD dan memulai acara bincang-bincang setiap malam The Larry King Show. Acaranya tersebut menampilkan wawancara tamu dan panggilan masuk dari audiens yang mendengarkan.
Berkat kesuksesan acara itu, maestro media Ted Turner kemudian mempekerjakan King untuk menjadi pembawa acara bincang-bincang di Cable News Network (CNN) pada 1985.
Larry King Live menjadi acara TV call-in internasional pertama
Selama 25 tahun, King sukses menarik penonton setia dan mewawancarai presiden, atlet, aktor, pahlawan nasional, pejabat asing, hingga orang-orang tak dikenal yang menjadi pusat perhatian. Acara tersebut pun kahirnya menjadi acara bincang-bincang dengan rating tertinggi.
Gaya wawancara langsung dan non-konfrontatif King terbukti populer di kalangan penonton dan tamu. Sebagai bukti pengaruh acara tersebut, Ross Perot memilih acara Larry King Live untuk mengumumkan pencalonan presiden tahun 1992-nya.
Bukan hanya itu, King juga menggunakan acaranya untuk acara penggalangan dana lainnya, termasuk bantuan bencana di New Orleans dan Haiti. Pada Juni 2010, King mengumumkan dia akan mengakhiri kariernya sebagai pembawa acara bincang-bincang setelah 25 tahun.
Karier lain
Selain sebagai pembawa acara talk show, King berperan di beberapa film dan acara televisi. Ia juga sebagai pengisi suara dalam film animasi seperti Shrek 2 (2004), Shrek the Third (2007) dan Bee Movie (2007).
Setelah mengalami serangan jantung pada 1987, King menulis beberapa buku tentang penyakit jantung berjudul Autobiografi King, My Remarkable Journey (2009).