in

Temuan Mumi Aneh, Ilmuwan Sebut Tak Tertandingi

Mumi berbalut lumpur. Foto: Sciencealert

Imuwan terkejut dengan penemuan mumi Mesir kuno yang langka. Tak seperti mumi pada umumnya, mumi yang ditemukan kali ini justru dianggap aneh karena terbungkus lumpur yang mengeras.

Para peneliti menyebut bahwa mumi dengan julukan The Mud Carapace itu, sebagai penemuan yang tak tertandingi. Mumi terbungkus lumpur itu juga menggambarkan sebuah ritual pada orang meninggal yang sebelumnya tak didokumentasikan dalam catatan arkeologi Mesir.

Penemuan yang dipublikasikan secara daring, Rabu (3/2/2021) di jurnal PLOS One itu menyebut, mumi dengan bungkus lumpur diprediksi digunakan untuk menstabilkan mumi setelah rusak, seperti dikutip dari Science Alert, Kamis (4/2/2021).

Namun, bisa juga lumpur tersebut dimaksudkan untuk meniru praktik yang digunakan oleh kaum elit yang dibalut dengan bahan berbasis resin sepanjang 350 tahun.

“Lumpur adalah bahan yang lebih terjangkau,” ungkap Karin Sowada, peneliti di Departemen Sejarah dan Arkeologi Macquarie University di Sydney, Australia.

Namun, pembungkus lumpur bukanlah satu-satunya keanehah mumi tersebut. Mumi juga ditemukan dalam kondisi dikuburkan di peti mati yang tak semestinya.

Pada  peti tertulis nama wanita, Meruah yang berasal dari sekitar 1000 SM menuru hiasa ikonografi. Artinya, peti mati berusia sekitar 200 tahun lebih muda dari mumi di dalamnya.

Berdasarkan analisis, peneliti menyimpulkan kalau mumi berselimut lumpur berasal dari sekitar 1207 SM. Meski mumi tersebut bukan Meruah namun petunjuk anatomi mengisyaratkan, mumi berkelamin betina itu meninggal antara usia 26 dan 35 tahun.

Mumi berlumpur adalah hibah dari Sir Charles Nicholson, seorang politikus Inggris-Australia yang menyumbangkannya ke University of Sydney pada tahun 1860. Namun peneliti menemukan ada yang tak biasa pada mumi ketika melakukan pemindaian tahun 1999 lalu.

Dalam penyelidikan, peneliti mengekstraksi beberapa sampel dan akhirnya mereka menemukan bahwa mumi mengandung campuran lumpur berpasir.

Tim peneliti selanjutnya melakukan pemindaian ulang pada tahun 2017. Mereka menemukan detail yang sebelumnya tak diketahui, yakni ketika memeriksa ulang secara kimiawi fragmen lumpur.

Setelah meninggal, wanita itu dimumikan dan dibungkus dengan menggunakan tekstil. Kemudian jenazahnya, termasuk lutut kiri hingga kaki bagian bawah dirusak kemungkinan oleh perampok makam. Setelah itu diperkirakan ada yang memperbaikinya dan membungkusnya ulang dengan lumpur.

Peneliti menyebut yang memperbaiki nya tentu melalui proses yang sulit. Seperti menempatkan adonan lumpur, pasir, dan jerami di antara lapisan pembungkus kain. Lumpur juga digunakan saat masih lembab dan lentur.

“Ini adalah penemuan yang benar-benar baru dalam mumifikasi Mesir. Studi ini membantu memberikan gambaran yang lebih besar tentang bagaimana orang Mesir kuno memperlakukan dan mempersiapkan jenazah,” jelas Sowada.