in

Dilarang Terbang, Kenali Bagian Kerusakan Boeing 777

Mesin pesawat United Airlines UA328 terbakar di tengah penerbangan. Pesawat berhasil mendarat dengan satu mesin di bandara Denver, 20 Februari 2021. Foto: Twitter/michaelagiula

Saat ini, tercatat ada 120 pesawat Boeing 777 yang aktif di dunia. Namun, pihak Boeing meminta seluruh maskapai penerbangan tidak menerbangkan pesawat Boeing 777.

Larangan mengudara itu menyusul insiden kerusakan mesin yang dialami pesawat United Airlines di Denver, Amerika Serikat (AS). Penghentian layanan dilakukan sampai maskapai penerbangan dan regulator dapat memastikan pesawat memenuhi standar keselamatan.

Pesawat Boeing 777 milik United Airlines disebut mengalami kerusakan mesin yang tidak terkendali saat lepas landas dari Denver menuju Honolulu. Para saksi di lapangan melaporkan mendengar ledakan sebelum puing-puing menghujani kota Broomfield, Colorado, seperti dilansir New York Magazine.

Kondisi darurat itu sempat dilaporkan oleh pilot dan kembali ke Denver. Untung saja, tidak ada kejadian lebih serius pasca insiden itu. Temuan awal kerusakan diduga yang berhubungan dengan mesin Pratt & Whitney PW-4000 yang digunakan Boeing 777.

Tahun 2018, bilah kipas No. 11 bagian mesin kanan United Airlines 777 pecah saat pesawat hampir sampai di Bandara Honolulu.

Pecahan bilah kipas mesin tersebut melaju dengan kecepatan yang tinggi. Hal itu menyebabkan serangkaian kegagalan mesin yang rumit sehingga dalam waktu kurang dari satu detik melepas penutup mesin dan menyisakan inti mesin yang bergoyang saat berputar.

Puing-puing yang beterbangan tersebut diantaranya ada yang menancap di badan pesawat, beruntung pesawat bisa mendarat dengan aman dengan tenaga mesin yang tersisa.

Desember 2020, Boeing 777 milik Japan Airlines juga mengalami kerusakan mesin yang sama setelah bilah kipas No. 16 dari mesin No. 1 rusak dalam perjalanan dari Naha menuju Tokyo. Untung saja, pesawat itu bisa mendarat dengan selamat.

Boeing 777 milik Japan Airlines dan United Airlenes yang kecelakaan diketahui termasuk pesawat yang tertua di armada 777 di seluruh dunia. Ketiga pesawat tersebut diperkenalkan pada tahun 1995.

Mesin Pratt & Whitney PW-4000 dari ketiga pesawat itu juga disebut sudah tidak asli lagi. Lantaran mesin secara teratur dikeluarkan dari pesawat untuk dirawat secara rutin dan beberapa bagian ditukar dari pesawat lain.

Pesawat yang mengalami insiden 2018, mesin yang rusak diketahui dibangun tahun 1996 dan telah mengumpulkan 77.593 jam terbang dan 13.921 siklus (gabungan lepas landas dan pendaratan). Sedangkan yang mengalami insiden tahun 2020 telah mengalami 43.060 jam terbang dan 33.518 siklus.

Sebetulnya, pada hari yang sama dengan insiden United Airlines, ada insiden yang melibatkan mesin PW-4000 dan Boeing, yakni Boeing 747 berusia 30 tahun yang beroperasi sebagai pesawat kargo mengalami kerusakan tak terkendali pada salah satu mesin Pratt & Whitney tepat setelah lepas landas dari Bandara Maastricht, Belanda.

Pada insiden itu, dua orang terluka setelah beberapa bagian pesawat kargo putus dan jatuh di sebuah kota di Belanda.

Pola kecelakaan pesawat menunjukkan adanya masalah. Sebab, sebuah pesawat yang hanya baru sekali mengalami kerusakan setelah diluncurkan bukanlah sebuah kebetulan.

Contohnya saja, sebuah pesawat 737 MAX baru jatuh pada Oktober 2018 yang membuat orang terkejut. Ketika pesawat serupa jatuh empat bulan setelahnya, itu menunjukkan bahwa autopilot pesawat bermasalah dan berbahaya. Akhirnya 737 MAX di-grounded di seluruh dunia sepanjang satu setengah tahun.

Pada kasus mesin 777 yang meledak, masalah berulang tidak serta merta muncul begitu saja. Diperkirakan, seiring bertambahnya usia pesawat dan mesin, bagian mekanisnya mengalami tekanan dan tegangan berulang yang dapat menyebabkan retakan mikroskopis yang tumbuh secara perlahan.

Dikutip dari The Guardian, Administrasi Penerbangan Federal AS (FAA) menyatakan bahwa ada masalah pada mesin Boeing 777, utamanya bagian bilah kipasnya.

“Berdasarkan informasi awal, kami menyimpulkan bahwa interval pemeriksaan harus ditingkatkan untuk bilah kipas berlubang yang unik untuk model mesin ini, yang hanya digunakan pada pesawat Boeing 777,” beber pejabat FAA Steve Dickson.

Boeing 777 menyebut, pesawatnya menggunakan mesin Mesin PW4000 berukuran 112-inci. Mesin itu disebut memiliki daya dorong 74.000 hingga 98.000 pound. PW4000 112 inci dibangun untuk pesawat Boeing 777 pada tahun 1995, seperti dilansir laman resminya.

PW4000 112 inci disebut memberikan efisiensi tinggi dan kebisingan rendah, serta ketahanan yang luar biasa terhadap kerusakan yang disebabkan benda asing karena memiliki rongga berbahan titanium berongga dan bilah kipas tanpa selubung.