in , ,

Ambergris, Muntahan Paus yang Bernilai Rp3,7 Miliar

Siriporn Niamrin (kanan) berfoto dengan muntahan paus atau ambergris yang ditemukannya di pantai Nakhon Si Thammarat, Thailand selatan, pada 23 Februari 2021. Bongkahan itu harganya ditaksir sekitar Rp3,7 miliar. Foto: VIRALPRESS via THE SUN

Muntahan Paus ditemukan di pantai Nakhon Si Thammarat, Thailand. Muntahan paus tersebut dikenal dengan ambergris yang dipekirakan bernilai Rp3,7 miliar.

Ambergis merupakan harta karun alam yang sangat berharga yang digunakan para raja di masa lalu dan masih dicari oleh pembuat parfum. Muntahan paus ini mahal karena digunakan oleh produsen parfum terkemuka seperti Chanel dan Lanvin untuk memperbaiki aroma pada kulit manusia, seperti dilansir National Geographic.

Aroma ambergris disebut bervariasi, dari satu bagian ke bagian lainnya. Mulai dari biasa, musky, hingga manis. Jika indra penciuman orang memilih wewangian itu tepat, ia menyukai aromanya dan bisa bernilai ribuan dollar per ons.

Penggunaan ambergris sebagai bahan baku parfum di Amerika Serikat diketahui ilegal sebab status paus sperma saat ini terancam punah. Namun di luar negeri tetap legal, terutama Prancis.

Para ilmuwan masih belum mengetahui dengan pasti asal muasal ambergris. Saat ini, para ilmuwan menyebut ketika paus sperma mengalami gangguan perut atau tenggorokan, mereka menutupinya dengan zat berminyak dan membuangnya.

Dahulu, ambergris diduga dikeluarkan melalui mulut. Namun saat ini argumen tersebut tampaknya berubah melalui belakang paus.

Dikutip The Conversation, dosen kimia Universitas Bangor, Vera Thoss mengatakan bahwa ambergris adalah harta karun alam yang sangat berharga yang digunakan oleh raja-raja masa lalu dan masih dicari oleh pembuat parfum saat ini.

Ambergris merupakan produk paus sperma, sebab hanya paus sperma yang membuat senyawa yang bertanggung jawab atas daya pikat ambergris, yakni ambrein yang berupa alkohol triterpen yang merupakan penyusun utama ambergris.

Ambrein berfungsi sebagai prekursor biologis bagi sejumlah turunan aromatik seperti ambroxan dan dianggap memiliki sifat fiksatif untuk bau lainnya. Ambrein dibuat oleh paus sperma hanya demi merekatkan paruh cumi-cumi.

Cumi-cumi merupakan makanan utama paus sperma. Namun karena paruhnya tidak dapat dicerna, mereka mesti dikeluarkan tanpa menyebabkan cedera. Paus sperma melakukannya dengan melapisinya menggunakan ambrein.

Ambergris berisi campuran dari paruh cumi-cumi, ambrein, dan produk pencernaan lain yang disebut epicoprostanol. Ambergris biasanya dikeluarkan sebagai kotoran melalui muntahan.

Awalnya, ambergris merupakan gumpalan hitam dan perlahan memutih. Di zaman sekarang tidak semua kotoran paus sperma memiliki gumpalan dan jumlah paus sperma jauh lebih rendah. Hal itu lah yang menyebabkan ambergris sangat langka.

Ambergris telah digunakan dalam beberapa parfum mahal karena aromanya bertahan lebih lama. Sebagian karena molekul ambrein yang terpapar pada jenis oksigen aktif tertentu yang menciptakan senyawa wewangian yang lebih ringan dan lebih mudah menguap atau berbau.