in

Ilmuwan Sebut Virus Flu Biasa Bisa Lindungi dari Covid-19

Virus Corona Covid-19 muncul dari permukaan sel manusia. Foto: Shutterstock

Berdasarkan hasil riset terbaru, ilmuwan menyebut bahwa virus flu biasa dapat memberikan beberapa tingkat perlindungan terhadap infeksi Covid-19. Hasil studi ini telah terbit di Journal of Infectious Diseases.

Penelitian yang dipimpin oleh para ilmuwan di MRC-University of Glasgow Center for Virus Research (CVR) menemukan rhinovirus manusia, yakni penyebab flu biasa. Rhinovirus memicu respons imun bawaan yang tampaknya dapat memblokir replikasi SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 di sel saluran pernapasan.

Para ilmuwan pun menindaklanjutinya dengan melakukan simulasi matematis, penelitian menunjukkan interaksi virus-virus ini memiliki efek pada seluruh populasi, dan peningkatan prevalensi rhinovirus manusia dapat menekan jumlah kasus Covid-19 baru.

Studi sebelumnya menunjukkan bahwa interaksi antara rhinovirus dan virus pernapasan lainnya dapat memengaruhi jenis serta tingkat keparahan infeksi pada penderita, dan cara mereka menginfeksi dan menyebar di antara kelompok orang (pola infeksi).

Dalam penelitian tersebut, ilmuwan melakukan infeksi sel pernapasan manusia dengan SARS-CoV-2 di laboratorium, menciptakan kembali lingkungan seluler yang menjadi tempat infeksi yang biasanya terjadi. Ilmuwan lalu mempelajari replikasi SARS-CoV-2 dalam sel-sel ini, baik dengan rhinovirus maupun tidak.

“Penelitian kami menunjukkan rhinovirus memicu respons imun bawaan di dalam sel epitel pernapasan manusia yang menghalangi replikasi SARS-CoV- 2,” beber penulis studi Pablo Murcia, dari MRC-University of Glasgow Center for Virus Research, dikutip dari Medical Xpress, Rabu (24/3/2021).

“Ini menunjukkan bahwa respons kekebalan yang disebabkan oleh infeksi virus flu biasa yang ringan, dapat memberikan perlindungan sementara dari infeksi SARS-CoV-2, yang berpotensi memblokir penularan dan mengurangi keparahan kasus Covid-19,” lanjut Murcia.

Ilmuwan melanjutkan peneltitian dengan mempelajari apa yang terjadi pada tingkat molekuler selama interaksi virus-virus tersebut.

“Kami kemudian dapat menggunakan pengetahuan ini untuk keuntungan kami, semoga mengembangkan strategi dan langkah-langkah pengendalian untuk infeksi Covid-19,” ungkap Murcia.

Meski begitu, Murcia menegaskan bahwa vaksinasi merupakan metode perlindungan terbaik terhadap Covid-19.