in

Indonesia Masters 2021 Dibatalkan, PBSI Jelaskan Alasannya

Ilustrasi wakil Indonesia di Malaysia Open 2021. Foto: Pool

Turnamen bulutangkis Indonesia Masters Super 100 di tahun 2021 dipastikan batal digelar. Pembatalan itu diumukan secara resmi oleh Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI).

Kepala Bidang Humas dan Media PP PBSI, Broto Happy mengungkapkan alasannya sehingga keputusan pembatalan diambil. Menurutnya, pembatalan itu disebabkan pandemi Covid-19 di Tanah Air belum melandai.

“Setelah berkoordinasi dengan Kepala Bidang Luar Negeri PP PBSI, Bambang Roedyanto yang tengah bertugas di Jepang dengan terus berkonsultasi dengan BWF, bahwa kami memang membatalkan pelaksanaan turnamen Indonesia Masters Super 100 karena pandemi,” ungkap Broto dalam rilis resmi PBSI.

Semula, turnamen dengan level ini direncanakan dihelat pada 5-10 Oktober mendatang. Namun PBSI menilai pandemi Covid-19 masih melanda Indonesia sehingga turnamen tak bisa dihelat.

“Di tengah pandemi yang belum mereda, prioritas PBSI saat ini adalah bagaimana melindungi agar pemain tetap sehat dari Covid-19. Oleh sebab itu, kami sangat selektif dalam memilih turnamen dan juga dalam menggelar turnamen di Tanah Air,” lanjut Broto.

Broto juga mengungkapkan bahwa penundaan turnamen-turnamen besar di tahun 2020 ke tahun 2021 berdampak pada kalender kejuaraan yang menjadi sangat padat. Seperti kita semua ketahui, pandemi membuat jadwal turnamen internasional dan nasional menjadi tidak menentu.

“Tahun 2020 banyak sekali penundaan-penundaan turnamen termasuk Olimpiade Tokyo dan Piala Thomas & Uber, yang pelaksanaannya dimundurkan ke tahun ini. Sementara tahun ini juga sudah menanti Piala Sudirman dan Kejuaraan Dunia. Agendanya sangat padat,” papar Broto.

Belum lagi di level nasional, timpal Broto, pihaknya terus mengejar persiapan Pekan Olahraga Nasional (PON) di Papua, jadwalnya pun bertepatan dengan turnamen lain dan cukup sulit untuk menggeser ke tanggal lain karena padatnya turnamen.

“Sementara di level regional juga ada SEA Games di Hanoi, Vietnam. Atas dasar itulah kami akhirnya memutuskan untuk mengorbankan turnamen Super 100 dulu. Insya Allah tahun depan bisa diadakan kembali,” jelas Broto.

Khusus Indonesia Masters Super 100 sendiri sudah dua kali digelar yaitu tahun 2018 di Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung dan tahun 2019 di Malang, Jawa Timur.

Pada gelaran 2019, Indonesia merebut satu gelar dari ganda putri lewat pasangan Siti Fadia Silva Ramadhanti/Ribka Sugiarto yang sukses mengalahkan rekan senegara, Della Destiara Haris/Rizki Amelia Pradipta 23-21, 21-15 di final.