in

Mengenal Stroke Hemoragik dan Tanda-tandanya

Ilustrasi stroke. Foto: Shutterstock

Salah satu masalah Kesehatan yang perlu diwaspadai adalah stroke hemoragik, yakni pendarahan karena pecahnya pembuluh darah di otak. Darah yang menumpuk tersebut dapat menekan jaringan otak di sekitarnya.

American Heart Association mengungkapkan, terdapat dua jenis stroke hemoragik, yaitu pendarahan intraserebral dan perdarahan subaraknoid. Meskipun sama-sama memengaruhi area otak, keduanya memiliki gejala yang berbeda.

Stroke Hemoragik Intraserebral

Dikutip dari Harvard Health Publishing, stroke hemoragik intraserebral yakni pendarahan yang terjadi pada pembuluh darah otak bagian dalam. Penyebab stroke ini bisa beragam, yakni tekanan darah tinggi, konsumsi alkohol berlebihan, dan penggunaan narkoba.

Dalam beberapa kasus, stroke hemoragik intraserebral bisa terjadi tanpa pendarahan. Terutama bila komplikasi stroke emboli yang berhubungan dengan infeksi katup jantung.

Penyakit ini juga bisa mucul disebabkan masalah pembuluh darah arteri dan vena yang lemah. Kondisi tersebut jamak terkait penyakit bawaan lahir. Sementara tanda-tanda stroke hemoragik intraserebral beragam, yakni:

  • Badan tiba-tiba terasa lemah
  • Badan lumpuh atau mati rasa
  • Susah bicara atau mendadak cadel
  • Tidak mampu mengontrol gerakan mata
  • Muntah
  • Susah berjalan
  • Napas tidak teratur
  • Tidak bisa berpikir
  • Koma

Biasanya, gejala stroke hemoragik intraserebral muncul saat penderita baru bangun tidur. Sering pula, tanda penyakit muncul tanpa peringatan dan tiba-tiba memburuk dalam waktu 30 hingga 90 menit kemudian.

Stroke Hemoragik Subaraknoid

Sementara stroke hemoragik subaraknoid terjadi ketika ada pendarahan dari pembuluh darah yang rusak, kemudian darah menumpuk di permukaan otak. Darah itu akan menggenang di sebagian celah antara otak dan tengkorak.

Darah kadang juga bercampur dengan cairan serebrospinal yang menjadi bantalan otak dan sumsum tulang belakang. Ketika darah mengalir ke cairan tulang belakang otak, bagian organ vital tersebut akan tertekan dan memicu sakit kepala yang parah.

Beberapa hari kemudian setelah pendarahan, iritasi kimiawi dari darah yang menggumpal di sekitar otak dapat menyebabkan kejang dan merusak jaringan otak. Penyebab stroke ini umumnya disebabkan aneurisma atau pembuluh darah yang menonjol pecah.

Stroke jenis ini juga bisa dipicu kondisi malformasi arteriovenosa. Tanda-tanda stroke hemoragik subaraknoid yang umum, yakni:

  • Sakit kepala sangat parah dan muncul tiba-tiba
  • Hilang kesadaran
  • Mual dan muntah
  • Tidak tahan silau atau melihat cahaya
  • Leher sangat kaku
  • Pusing hebat
  • Kejang

Stroke hemoragik merupakan masalah Kesehatan yang mengancam nyawa. Jika mengalami gejalanya, segera bawa penderita ke dokter. Sebab, banyak penderita meninggal dunia akibat terlambat mendapatkan penanganan medis.

Sementara yang selamat dari pendarahan otak, proses pemulihannya cenderung lambat. Bila penanganan medis yang tepat dan cepat, sebagian penderita stroke hemoragik bisa pulih dalam waktu 30 hari setelah serangan.