Marilyn Monroe dianggap sebagai pencukur yang telaten. Sekarang deretan influencer di dunia mulai beraksi. Tapi apakah ‘dermaplaning’ benar-benar ide yang bagus?
Cetakan Jepang yang berasal dari abad ke-16 menunjukkan bahwa para perempuan telah bercukur sejak lama; Ratu Elizabeth I mencukur semua rambut wajahnya, termasuk alisnya; serta Marilyn Monroe dan Elizabeth Taylor dianggap sebagai pencukur bulu wajah yang rajin.
Di tengah kebosanan selama masa karantina, inovasi kecantikan terus berkembang. Banyak video di TikTok dan YouTube oleh influencer seperti penata rias Jaclyn Hill, yang memuji kemuliaan mencukur rambut atau bulu di wajah.
Female face shaving istilahnya. Praktik ini berupaya menghilangkan rambut wajah yang tidak diinginkan; menghilangkan kulit mati; menghaluskan wajah; dan bertindak sebagai platform yang sempurna untuk alas bedak dan produk kecantikan lainnya.
Jaclyn Hill menyarankan Anda melakukannya saat Anda sadar, dan Anda tidak menggunakan pisau cukur tua yang biasa dipakai oleh laki-laki.
Ada banyak pisau cukur, pemangkas, dan alat cukur listrik yang dirancang khusus untuk membantu. Ada juga serangkaian alat “dermaplaning” yang tersedia hari ini di berbagai market place.
Praktik ini mengupayakan pengelupasan yang dilakukan oleh pakar kecantikan profesional. Kulit mati dan bulu halus wajah dihilangkan untuk membuat Anda tampak bercahaya dan cantik.
Tidak ada bukti bahwa mencukur mendorong pertumbuhan rambut lebih cepat, meskipun jika Anda cukup berambut pada awalnya, Anda mungkin menyadari adanya sedikit bulu tunggul. Namun, sebagian besar, ini tentang menghilangkan “bulu persik” yang sangat lembut di wajah.