in

Empat Kuliner Tradisional Khas Madagaskar

Kepulauan Madagaskar adalah kepulauan terbesar keempat di dunia. Nah, Republik Madagaskar sendiri merupakan sebuah negara kepulauan yang berada di pesisir timur Afrika. Sebagai sebuah negara, tentunya Madagaskar memiliki makanan khas tradisional yang unik. Berikut beberapa kuliner tradisional khas Madagaskar yang pastinya menggugah selera makan kita:

Fufu

Kuliner tradisional khas Madagaskar yang pertama adalah fufu. Memang sekilas mirip dengan nama ikan, yaitu ikan fufu. Namun makanan satu ini tidak ada sangkut pautnya dengan ikan. Bahkan fufu tidak menggunakan ikan pada bahan utama pembuatannya.

Fufu merupakan makanan pokok masyarakat Madagaskar dan negara di Afrika lainnya. Bahan utama makanan ini adalah singkong. Namun ini bisa diganti dengan bermacam-macam bahan lainnya, seperti tepung pisang, umbi-umbian ( seperti halnya kentang atau ubi ), tepung jagung, maupun tepung gandum.

Cara mengolahnya pun cukup mudah. Kamu hanya perlu menumbuk halus singkong atau bahan penggantinya.  Kemudian rebus dengan air dan aduk-aduk ( masak dengan cara seperti ketika membuat bubur ) hingga sedikit mengental. Jika sudah siap, hidangkan bersama sup atau lauk lainnya.

Chermoula

Chermoula sebenarnya bukan sebuah masakan khas dari Madagaskar. Melainkan saus khas dari Madagaskar yang digunakan untuk membumbui berbagai macam masakan atau sebagai pasangan dari makanan laut yang di bakar. Chermoula adalah campuran lezat dari beberapa rempah, lemon dan ramuan segar, serta menggunakan Jinten sebagai bahan utamanya.

Cara membuat Chermoula pun cukup mudah. Kamu hanya perlu menyiapkan berbagai macam bahan seperti ketumbar, daun peterseli, bawang putih, jus lemon, paprika, cabai rawit, kunyit yang telah ditumbuk ( atau berbentuk bubuk ), minyak zaitun dan garam, serta jangan lupa bubuk jinten sebagai bahan utamanya. Kemudian tumis semua bahan hingga tercampur rata dan matang.

Ayam Piri-Piri

Wisatawan biasanya menyebut Ayam Piri-Piri dengan nama Ayam panggang Piri-Piri. Namun, sebenarnya Ayam Piri-Piri tidak hanya dimasak dengan cara dipanggang. Melainkan dengan digoreng tanpa minyak terlebih dahulu sampai kedua sisi ayam terlihat kecoklatan. Kemudian setelah itu barulah ayam dimasukkan ke dalam oven dengan suhu 200 derajat Celcius dan masing-masing sisi dipanggang selama 15 sampai 20 menit.

Secara tradisional Ayam Piri-Piri ini, biasa disajikan dengan Matapa. Matapa adalah sebuah sajian makanan yang terbuat dari daun singkong. Daun singkong ini, sebelumnya telah dimasak dengan bumbu atau saus kacang.

Nama Piri-Piri pada Ayam Piri-Piri sendiri sebenarnya adalah nama dari bumbu yang digunakan untuk memasak daging ayam. Bumbu ini terbuat dari berbagai macam campuran rempah  dan parutan kelapa. Perpaduan antara rempah dan kelapa ini akan membuat sebuah cita rasa baru yang unik dan patut untuk dicoba.

Tagine

Tagine sebenarnya adalah nama sebuah gerabah atau alat masak yang berbentuk seperti sebuah kapal dengan tutup berbentuk kerucut. Biasanya gerabah ini terbuat dari tanah liat ataupun keramik.

Hidangan yang dimasak dalam Tagine biasanya berupa daging atau ikan yang dilengkapi dengan sayur-sayuran dan rempah-rempah lainnya. Makanan ini pada dasarnya tidak memiliki nama. Namun, dikarenakan masakan ini biasa dimasak di dalam Tagine, maka nama masakannya pun diberi nama Tagine. Ini disesuaikan nama gerabah ( alat masak ) yang digunakan. Cukup unik, bukan?