Gibraltar memiliki lokasi yang strategis, terlepas dari sedikitnya sumber daya alam yang negara ini miliki. Gibraltar terletak berbatasan dengan Spanyol, dan menghadap langsung Laut Mediterania dan Laut Atlantik. Benua Afrika pun dapat dilihat langsung dari negara ini. Keunggulan tersebut sudah mampu untuk menjadikan Gibraltar sebagai salah satu destinasi favorit. Keunggulan berwisata di Gibraltar adalah Anda bisa menjelajahi negara ini hanya dalam waktu 24 jam.
Selain soal wisata, Gibraltar juga menyimpan ragam kekayaan kuliner khasnya. Masakan Gibraltar adalah hasil dari hubungan lama antara bangsa Andalusia Spanyol dan bangsa Britania Raya, serta warga asing yang menjadikan Gibraltar rumah mereka selama tiga abad terakhir. Pengaruh masakan yang masuk berasal dari Malta, Genoa, Portugal, Andalusia, dan Britania. Pengawinan cita rasa ini memberikan Gibraltar campuran unik antara masakan Mediterania dan Britania Raya. Berikut adalah makanan khas tradisional Gibraltar:
Fideos al horno
Fideos al horno adalah sebuah masakan pasta panggang yang sangat mirip dengan imqarrun asal Malta yang terdiri dari makaroni, saus bologna, dan berbagai bahan lain, termasuk telur dan daging babi yang bervariasi sesuai tradisi keluarga. Makaroni biasanya ditaburi keju atau béchamel yang meleleh saat dipanggang dan membantu menyatukan pastanya. Meski bahan utamanya adalah makaroni, nama fideos al horno sebenarnya berarti ‘mi panggang’ dalam bahasa Spanyol.
Rosto
Sajian pasta lokal asal Italia ini terdiri dari penne ditambah saus tomat dan daging sapi atau babi, jamur dan wortel (dan sayur lainnya, tergantung tradisi keluarga) dan ditaburi keju “queso bola”. Asal usul namanya tidak diketahui, tetapi satu teori menyebut makanan ini berasal dari arrosto dalam bahasa Italia (bahasa Indonesia: memanggang), mirip dengan makanan Italia yang menggunakan daging babi panggang.
Calentita
Calentita adalah makanan mirip panekuk yang dipanggang penduduk setempat, farinata Italia, juga dikenal di Genoa dengan nama fainá. Roti ini dibuat dengan tepung buncis, air, minyak zaitun, garam dan merica. Kata calentita berasal dari kata caliente dalam bahasa Spanyol yang berarti panas atau hangat dan memiliki tekstur berminyak. Makanan ini mungkin mendapatkan namanya pada awal 1900-an dan mungkin saat penjaja jalanan meneriakkan “Calentita!”, memberitahukan orang-orang bahwa roti ini baru keluar dari oven. Penjaja calentita terakhir, Paloma, masih diingat oleh para penduduk tua di Gibraltar. Calentita dianggap sebagai makanan nasional Gibraltar.
Rolitos
Rolitos merupakan lapisan tipis daging yang mengelilingi remah roti, daging babi, telur, zaitun, sayur dan rempah. Makanan ini bisa dipanggang, digoreng, atau dimasak dalam anggur. Rolitos adalah makanan lain yang berasal dari Malta, mirip braġjoli. Rolitos juga dikenal sebagai ‘zaitun sapi’, meski sejumlah keluarga lebih suka membuatnya bersama daging babi atau ayam. Kata rolito berasal dari kata rollo dalam bahasa Spanyol yang berarti ‘bergulung’, karena dagingnya digulung agar bisa menampung bahan-bahan rolito di dalamnya.
Japonesa
Japonesa (bahasa Indonesia: Wanita Jepang) adalah sebuah donat goreng manis yang diisi krim mirip custard. Japonesa biasa dinikmati saat ngeteh atau sebagai camilan. Makanan ini biasanya dilapisi sirup atau ditaburi gula pasir. Asal usul namanya tidak diketahui, tetapi bentuknya mirip dorayaki Jepang.