Sungai Amazon merupakan sungai kedua, setelah Sungai Nil, sebagai sungai terpanjang di dunia. Volume air yang dibawa Sungai Amazon sangat menakjubkan, yakni rata-rata 219.000 m3 per detik.
Diperkirakan bahwa sekitar seperenam dari semua air tawar yang mengalir ke lautan melalui delt Amazon selebar 320 km. Selama musim kemarau, lebar Sungai Amazon menyusut hingga 4 km. Namun, di musim hujan, lebar Sungai Amazon mencapai 50 km.
Sungai Amazon menyediakan berbagai habitat yang masing-masing menampung beragam jenis satwa liar. Berikut lima hewan yang hidup di sungai Amazon, seperti dilansir World Atlas, 18 Juli 2019.
- Arapaima
Arapaima merupakan ikan karnivora raksasa yang hidup di Sungai Amazon. Ikan ini bisa tumbuh hingga 3 m dengan berat 90 kg. Arapaima bertahan hidup dengan memakan ikan yang lebih kecil, hewan darat, krustasea, dan lain-lain.
Meski begitu, hewan ini juga menjadi sasaran empuk perburuan. Konon, lidah arapaima dapat diolah menjadi obat tradisional.
- Lumba-lumba Amazon
Lumba-lumba Sungai Amazon merupakan spesies lumba-lumba sungai terbesar yang beratnya mencapai 185 kg dan panjangnya mencapai 2,5 m. Lumba-lumba ini memiliki warna merah jambu yang menonjol pada lumba-lumba jantan dewasa.
Mangsa bagi lumba-lumba Sungai Amazon adalah 53 spesies ikan, kepiting air tawar, dan penyu sungai.
- Berang-berang raksasa
Pteronura brasiliensis adalah mamalia karnivora yang hidup di perairan Amazon. Panjangnya mencapai 1,7 m hingga dijuluki berang-berang raksasa.
Berang-berang raksasa hidup berkelompok. Mereka aktif di siang hari dan berburu ikan, penyu, ular, kepiting, hingga buaya kecil.
- Anaconda hijau
Eunectes murinus adalah spesies boa non-berbisa yang terberat dan terpanjang dari spesies ular yang ditemukan.
Ular ini bisa tumbuh hingga 5,21 m dengan berat mencapai 70 kg. Memiliki warna hijau zaitun dengan bercak hitam di sepanjang tubuhnya, ular ini dikenal dengan nama anaconda hijau.
Anaconda hijau menghuni sungai dan rawa. Gerak anaconda hijau lambat di darat, namun cepat di dalam air.
- Belut listrik
Electrophorus electricus atau belut listrik memiliki tubuh berbentuk silinder yang bisa tumbuh panjang hingga 2 m. Spesies Gymnotiformes terbesar ini memiliki warna punggung coklat tua keabuan dan perut berwarna kuning hingga oranye.
Pelepasan listrik digunakan untuk merasakan lingkungan, mendeteksi mangsa, dan menyetrum mangsa.