in

Coretan Gambar di Dinding Gua Prakarsai Lahirnya Buku

Ilustrasi buku lama. Foto: Unsplash

Menurut beberapa sumber, buku lahir di Mesir pada 2400 Sebelum Masehi (SM) setelah rakyat Mesir menciptakan kertas papirus. Namun ada pula yang mengatakan bahwa buku sudah ada sejak zaman Sang Budha di wilayah Kamboja.

Awalnya media buku sangat beragam. Ada yang menulis cerita di selembar daun, ada pula yang menuliskannya di deretan lidi seperti para cendekiawan Tiongkok.

Dalam booktrust.org, seorang penulis bernama Cerrie Burnell memaparkan sejarah buku dalam narasi yang lebih mendetil. Menurutnya, buku dan budaya mendongeng atau story telling lahir dan tumbuh beriringan, saling terkait satu sama lain.

Budaya bercerita atau mendongeng sendiri adalah budaya purba yang mendorong perkembangan bahasa verbal masa kini. Sejarah dongeng bisa dilihat dari peninggalan purbakala berupa coretan gambar di dinding-dinding gua yang biasanya berupa cerita aktivitas manusia di masa lalu.

Menurut Burnell, keinginan manusia mendokumentasikan hidupnya sudah ada sejak zaman purba. Ini merupakan naluri alami manusia untuk bisa dikenal oleh manusia lain, oleh dunia luar.

Jika dulu dengan cara menggambar di dinding gua, sekarang dengan jalan mengunggah foto dan narasi di kanal media sosial. Setelah menggambari batu dan dinding-dinding gua, manusia pun mulai berkreatif mencari media lain yang lebih fleksibel untuk diberi cerita bergambar.

Sebelum kertas papirus ditemukan sekitar 2400 SM, manusia purba pernah menggunakan kulit hewan sebagai media gambar. Di antaranya kulit sapi dan kulit rusa yang digunakan sebagai media menggambar.

Setelah kertas papirus lahir, cerita bergambar pun pindah dari permukaan batu ke permukaan papirus. Teknik ini digunakan beratus-ratus tahun hingga diadaptasi oleh rakyat Yunani dan Romawi.

Kelahiran Buku Bergambar

Sekitar tahun 600 Masehi, lahirlah buku bergambar pertama yang muncul dalam tampilan warna-warni mencolok. Buku ini disebut Iluminated Manuscripts.

Di masa yang sama, rakyat Yunani dan Romawi menciptakan lapisan lilin yang dituangkan ke atas lembaran kertas. Lapisan ini bisa digambari sesuka hati dan bisa dihapus kembali sehingga menjadi permukaan kosong lagi.

Sedangkan menurut sejarah, buku berisi tulisan pertama lahir di China. Masyarakat China waktu itu menggunakan murbei putih, ganja rami, dan bahan-bahan lain yang diolah menjadi bubuk kertas dan dicetak menjadi lembaran-lembaran kertas.

Buku pertama yang ditulis secara personal oleh seseorang adalah The Epic of Gilgamesh. Kemudian bertahun-tahun kemudian yaitu di tahun 1454, Jerman membangun mesin cetak pertama kali.

Mesin ini, adalah tombak perkembangan sejarah buku. Dari awalnya ditulis tangan, menjadi buku yang semi manual dan bisa dicetak dalam jumlah lebih dari satu.