Studi berhasil mengungkap jumlah burung liar yang memenuhi planet saat ini. Studi tentang data jumlah burung liar di dunia ini telah dipublikasikan di jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences (PNAS).
Setelah melakukan penghitungan, peneliti menyebut jika jumlah burung liar di dunia mencapai 50 miliar atau lebih dari enam kali lipat jumlah manusia di Bumi. Jumlah burung di dunia tersebut terdiri dari 9.700 spesies burung.
Untuk memperkirakan jumlah burung secara keseluruhan, peneliti melakukan penghitungan dengan cara studi aktual serta algoritma penskalaan, seperti dikutip dari Science Alert, Rabu (19/5/2021).
Peneliti juga menggunakan data yang didapat dari masyarakat melalui situs eBird. Sekitar 600.000 data kontributor eBird digunakan selama penelitian ini.
“Manusia telah menghabiskan banyak upaya untuk menghitung spesies kita sendiri. Dan kini, kita melakukan upaya komprehensif pertama untuk menghitung sekumpulan spesies lain,” kata Will Cornwell, ahli ekologi dari Universitas New South Wales (UNSW).
Dalam studi ini pula, peneliti menemukan jika beberapa spesies burung berjumlah sangat minim. Salah satunya adalah spesies burung liar, black-breasted buttonquail yang jumlah individunya hanya tersisa 100 ekor saja.
Sementara untuk spesies lain, seperti rainbow lorikeet, jumlahnya mencapai jutaan ekor. Sedangkan burung yang masuk dalam kategori berjumlah miliaran ada empat jenis, yaitu burung gereja rumah, burung jalak Eropa, camar berparuh cincin, dan burung layang-layang gudang.
Meski telah mendapatkan jumlah burung liar, peneliti mengakui jika bisa terjadi ketidaktepatan pada angka penghitungan tersebut yang dipengaruhi oleh beberapa hal seperti misalnya pola migrasi tahunan.
Untuk membantu mendapatkan jumlah burung di dunia yang lebih akurat, para peneliti berharap untuk mengulang penelitian tersebut setiap beberapa tahun. Hal tersebut penting dilakukan karena akan menunjukkan perubahan populasi dari waktu ke waktu serta menjadi bagian dari upaya konservasi.
Melakukan studi ulang secara teratur akan memungkinkan para ahli untuk melihat bagaimana spesies tertentu berkembang dari waktu ke waktu, dan itu adalah bagian dari alasan mengapa kontribusi dari anggota masyarakat sangat penting.
“Mengukur kelimpahan suatu spesies adalah langkah penting pertama dalam konservasi,” beber ahli biologi Corey Callaghan, dari German Centre for Integrative Biodiversity Research (iDiv) Halle-Jena-Leipzig di Jerman.
Pendekatan semacam ini menurutnya juga bisa bertindak sebagai cetak biru untuk menghitung kelimpahan spesies dari kelompok hewan lainnya lagi.