Hewan mikroskopis dilaporkan dihidupkan kembali setelah tertidur di permafrost Arktik yang berusia 24.000 tahun. Studi tentang menghidupkan kembali hewan ini telah diterbitkan dalam jurnal Current Biology yang dilakukan oleh tim peneliti Rusia.
Permafrost adalah lapisan es yang bersuhu di bawah 0 derajat Celcius secara terus menerus selama dua tahun atau lebih. Biasanya lapisan ini ada di atas tanah atau di bawah laut.
Hewan mikroskopik yang berhasil dihidupkan kembali ini bernama Rotifera Bdelloid. Hewan ini biasa hidup di lingkungan berair dan memiliki kemampuan luar biasa untuk bertahan hidup.
Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan tim lain menunjukkan bahwa rotifera dapat bertahan hingga 10 tahun ketika dibekukan. Peneliti menemukan makhluk itu di inti tanah beku yang diekstraksi dari lapisan es Siberia menggunakan alat pengeboran.
Para peneliti Rusia menggunakan penanggalan radiokarbon untuk menentukan umur lapisan permafrost yang mereka temukan. Hasilnya, lapisan es itu berusia sekitar 24.000 tahun.
“Laporan kami adalah bukti bahwa hewan multiseluler dapat bertahan selama puluhan ribu tahun dalam kriptobiosis, keadaan metabolisme yang hampir sepenuhnya terhenti,” ungkap Stas Malavin, seorang peneliti Laboratorium Kriologi Tanah, dikutip dari CNN, Selasa (8/6/2021).
Kehidupan purba bukan pertama kali dibangkitkan dari habitat yang membeku secara permanen. Batang lumut Antartika berhasil ditumbuhkan kembali dari sampel berusia 1.000 tahun yang telah tertutup es selama sekitar 400 tahun.
Ada juga bunga campion yang berusia 32.000 tahun. Selain itu cacing nematoda dihidupkan kembali dari lapisan es dari dua tempat di timur laut Siberia, dalam sedimen yang berusia lebih dari 30.000 tahun.
Mamalia yang sudah lama mati tetapi terpelihara dengan baik, termasuk beruang gua dan mamut yang punah, juga telah digali dari lapisan es, yang mencair di beberapa tempat sebagai akibat dari krisis iklim.
Malavin mengatakan bahwa sangat tidak mungkin bentuk kehidupan yang lebih besar dapat bertahan dibekukan dengan cara itu.
“Hasilnya adalah organisme multiseluler dapat dibekukan dan disimpan seperti itu selama ribuan tahun dan kemudian hidup kembali,” ungkap Malavin.
Untuk memahami bagaimana makhluk itu bertahan hidup dalam keadaan mati suri di tanah beku, para peneliti membekukan dan mencairkan rotifera lain yang hidup di daerah permafrost. Mereka menemukan bahwa makhluk itu dapat menahan pembentukan kristal es saat mereka perlahan membeku.
Meskipun tidak semua rotifera selamat dari proses pembekuan, penelitian menunjukkan bahwa makhluk itu memiliki beberapa mekanisme yang dapat melindungi sel dan organ mereka dari bahaya pada suhu yang sangat rendah.