in

Penemuan Fosil Dinosaurus di Australia Disebut Terbesar, Berukuran Raksasa

Ilustrasi. Foto: EPA

Sekelompok ilmuwan dilaporkan telah menemukan bagian tulang dinosaurus terbesar di Australia. Penemuan itu disebut sebagai salah satu spesies terbesar di Bumi.

Penemuan ini dipublikasikan dalam peer-review jurnal PeerJ pada pekan kedua Juni 2021. Dinosaurus itu ditemukan di dekat kota Eromanga, barat daya Queensland di pedalaman perdesaan Australia.

Fosil dinosaurus yang diberi nama Australotitan cooperensis ini memiliki panjang 25-30 meter dan tinggi 5-6,5 meter. Beratnya antara 25 sampai 81 ton. Sebagai perbandingan, Tyrannosaurus rex memiliki panjang sekirar 40 kaki (12 meter) dan tinggi 12 kaki (3,6 meter).

Ahli paleontologi yang terlibat dalam penemuan itu, mengatakan, fosil tersebut salah satu dari 15 dinosaurus terbesar yang pernah ditemukan di dunia dan memiliki ukuran sama dengan raksasa yang ditemukan di Amerika Selatan.

Tulang fosil pertama sebenarnya digali kembali pada tahun 2006 dan 2007. Setelah bertahun-tahun melakukan analisis, ahli paleontologi dari Museum Queensland dan Museum Sejarah Alam Eromange, dapat mengonfirmasi bahwa tulang tersebut berasal dari dinosaurus terbesar di Australia.

“Butuh waktu lama karena ini adalah pekerjaan yang sangat melelahkan. Anda harus mengeluarkan tulang dari tanah, Anda harus menyiapkan fosil dan kemudian Anda harus mempelajarinya dan membandingkannya dengan spesies dinosaurus lain di seluruh dunia,” ungkap Scott Hocknull, salah satu penulis studi, dikutip dari NPR, Minggu (13/6/2021).

“Di Australia, itu pasti hewan terbesar yang pernah berjalan di pedalaman. Hewan ini sangat besar dan fantastis. Bayangkan sesuatu seukuran lapangan basket berjalan di darat,” lanjut Hocknull.

Menurut Hocknull, Australotitan hidup sekitar 92 juta-96 juta tahun yang lalu di barat daya Queensland, yang pada saat itu masih menempel ke Antartika. Hewan itu merupakan bagian dari garis keturunan titanosauria, dinosaurus yang telah ditemukan di sebagian besar benua.

Akan tetapi, Kepala Paleontologi di Museo Paleontologico Egidio Feruglio di Argentina, Diego Pol menyebut semua titanosauria super besar sejauh ini hanya ditemukan di wilayah Patagonia Amerika Selatan.

“Ini sangat menarik karena ini adalah konfirmasi pertama bahwa titanosaurus super besar juga menghuni Australia,” jelas Pol.

Pol mengatakan, dinosaurus besar ini mungkin hidup di tanah luas melintasi daratan yang terhubung, termasuk apa yang sekarang disebut Amerika Selatan, Antartika, dan Australia.

“Ini juga berarti bahwa jika kita pergi ke Antartika dan menggali batu yang tepat, kemungkinan besar kita akan menemukan titanosaurus super raksasa yang hidup di Antartika juga. Jadi menurut saya itu sangat menarik,” ungkap Pol.

Australotitan cooperensis sekarang menjadi spesies baru dari jenis dinosaurus yang disebut sauropoda, spesies dengan leher dan ekor panjang, berkaki empat, dan memakan tumbuhan. Para peneliti mengatakan, spesies baru ini terkait erat dengan tiga sauropoda lain yang ditemukan di Australia pada periode waktu yang sama.

“Kami menemukan bahwa Australotitan adalah yang terbesar dalam keluarga, diikuti oleh Wintonotitan dengan pinggul besar dan kaki panjang, sementara dua sauropoda yang lebih kecil, Diamantinasaurus dan Savannasaurus bertubuh lebih pendek dan berat,” beber Hocknull.

Museum Sejarah Alam Eromanga mengatakan, timnya telah menemukan tulang dinosaurus lain di daerah tersebut, termasuk fosil yang perlu dipelajari untuk menentukan apakah mereka termasuk spesies baru.

“Penemuan seperti ini hanyalah puncak gunung es. Tujuan utama kami adalah menemukan bukti yang menceritakan kisah perubahan Queensland, ratusan juta tahun dalam pembuatannya,” papar Hocknull.