Plastik terkenal sulit diurai. Namun kini peneliti menemukan satu lagi cara yang dapat membantu mengurangi permasalahan limbah plastik.
Peneliti dalam studi terbaru menemukan, mikroba dalam perut hewan berkuku, salah satunya sapi, dapat membantu untuk mendaur ulang plastik. Mikroba dianggap dapat melahap jenis plastik tertentu, termasuk polietilen tereftalat (PET) yang digunakan dalam botol soda, kemasan makanan, dan kain sintetis.
Temuan ini telah dipublikasikan dalam Frontiers in Bioengineering and Biotechnology. Peneliti menduga bahwa bakteri dalam kotoran sapi dapat digunakan untuk mendaur ulang plastik karena makanan sapi sudah mengandung poliester tumbuhan alami.
“Komunitas mikroba besar hidup di retikulum rumen (salah satu dari kompartemen perut sapi) dan bertanggung jawab atas pencernaan makanan pada hewan,” beber Dr. Doris Ribitsch, peneliti dari University of Natural Resources and Life Sciences, Wina.
“Dan kami menduga bahwa ini juga dapat digunakan untuk hidrolisis poliester atau sejenis reaksi yang menghasilkan dekomposisi,” tambah Ribitsch, dikutip dari Phys.org, Senin (5/7/2021).
Kata lainnya, mikroorganisme ini sudah dapat memecah bahan serupa sehingga peneliti berpikir bahwa mikroba ini mungkin juga dapat memecah plastik. Dalam studinya itu, peneliti melakukan eksperimen terhadap tiga jenis poliester yakni:
- Polietilen tereftalat (PET), yang biasa digunakan dalam tekstil dan kemasan,
- Plastik biodegradable yang sering digunakan dalam kantong plastik kompos (polybutylene adipate terephthalate, PBAT),
- Bahan biobased (Polyethylene furanoate, PEF) yang terbuat dari sumber daya terbarukan.
Sementara itu peneliti mencari cairan perut sapi untuk mendapatkan mikroba dari rumah jagal di Austria.
Peneliti kemudian menginkubasi cairan dengan tiga jenis plastik di atas untuk memahami seberapa efektif plastik akan terurai. Hasilnya, ketiga plastik dapat diurai oleh mikroorganisme dari perut sapi secara lebih efektif.
Dikutip dari Live Science, ke depan Ribitsch bersama timnya ingin meneliti lebih lanjut bakteri pemakan plastik dalam cairan perut sapi dan menentukan secara spesifik enzim yang digunakan bakteri untuk memecah plastik.
Jika peneliti dapat mengidentifikasi enzim yang berpotensi untuk mendaur ulang maka mereka dapat merekayasa secara genetik mikroba dalam jumlah besar tanpa perlu mengumpulkan langsung dari perut sapi.
Dengan begitu, enzim dapat diproduksi dengan mudah dan murah untuk digunakan dalam skal industri.