in

Cerita Astronot yang Lolos dari Ancaman Tenggelam di Luar Angkasa

Ilustrasi astronot di luar angkasa. Foto: 1971yes

Dari semua cara untuk meninggal di luar angkasa, mungkin tenggelam menjadi satu hal yang tak terpikirkan oleh Anda. Namun pada Juli 2013, Luca Parmitano merupakan astronot yang menghadapi ancaman itu saat sedang melakukan space walk di luar Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).

Dikisahkan, saat itu Parmitano sedang melakukan Extravehicular Activity (EVA) yang direncanakan berlangsung enam jam. Tetapi, ketika sedang melakukan aktivitas tersebut, ia melihat air menumpuk di dalam helmnya.

Ia pun memberi tahu NASA tentang situasinya, tetapi untuk sementara waktu mereka tidak menyadari betapa seriusnya insiden itu.

Selama 23 menit penuh, dia tetap berada di luar ISS sementara cairan terus bertambah dan bergerak di dalam helmnya. Mengetahui itu, ia pun berusaha untuk kembali ke ISS.

“Ketika saya bergerak kembali di sepanjang rute saya menuju airlock, saya menjadi semakin yakin bahwa air semakin meningkat,” tulis Parmitano menceritakan pengalamannya di blog Badan Antariksa Eropa-nya, dikutip dari IFL Science, Rabu (7/7/2021).

Tetapi, untuk bisa kembali ke ISS ternyata bukan hal yang mudah. Ia harus menyesuaikan posisi dengan membalik tubuhnya.

“Saat saya melakukannya, air justru menutupi hidung saya dan itu adalah sensasi yang mengerikan. Usaha untuk memindahkan air dengan menggelengkan kepala juga sia-sia,” tulis Parmitano lagi.

“Saya merasakan air menutupi spons di earphone saya dan saya bertanya-tanya apakah saya akan kehilangan kontak audio. Air juga hampir sepenuhnya menutupi bagian depan kaca mata saya, menempel padanya dan mengaburkan penglihatan saya,” lanjutnya.

Air yang menghalangi pengelihatannya membuat Parmitano menjadi bingung dan tak tahu arah untuk kembali ke pintu airlock ISS. Alat komunikasi yang belum terhubung juga membuatnya benar-benar sendirian di luar angkasa.

Namun di tengah kebingungan itu, ia kemudian mencoba untuk mengikuti kabel pengikat sambil meraba-raba menuju ke airlock dan akhirnya berhasil selamat sampai ke sana. Ia juga disambut rekannya, Chris Cassidy. Setelah kondisi aman, barulah Parmitano melepas helmnya

Investigasi dari insiden itu mengungkapkan, bahwa kontaminasi telah menyumbat filter di jas astronot Parmitano, menyebabkan penumpukan cairan.

“Luar angkasa adalah perbatasan yang keras dan tak ramah terkadang kita melupakan hal ini,” tukas Parmitano dalam blognya.