in

Bukti Adanya Uap Air di Satelit Terbesar Jupiter Ganymede

Planet Jupiter. Foto: ScienceDaily

Para astronom menemukan untuk pertama kalinya bukti uap air di atmosfer Ganymede, bulan (satelit) terbesar Jupiter yang diameternya melebihi Merkurius. Uap air tersebut diduga terbentuk saat es di permukaan menyublim, yakni berubah dari padat ke gas.

Penemuan soal uap ini sudah dipublikasi melalui jurnal di Nature Astronomy. NASA pada Senin (26/7/2021) menjelaskan, kesimpulan tersebut diambil setelah menganalisa data dari teleskop Hubble.

Ganymede, yang merupakan bulan terbesar di Tata Surya merupakan dunia tertutup kerak es dengan atmosfer tipis. Ilmuwan meyakini Ganymede mungkin punya lautan air 161 km di bawah permukaan yang bisa saja memiliki kehidupan alien.

Jumlah air di Ganymede bahkan dikatakan lebih banyak daripada di Bumi. Meski begitu temperatur di sana sangat dingin sehingga air di permukaan menjadi padat.

Dari hasil analisa data teleskop Hubble selama dua dekade, uap air di Ganymede bukan berasal dari lautan tersebut melainkan hasil penguapan dari kondisi di permukaan.

Ilmuwan mengamati gambar ultraviolet pertama Ganymede yang diambil tahun 1998 menggunakan Hubble kemudian membandingkannya dengan versi 2010.

Hasilnya terungkap Ganymede punya pita partikel beraliran listrik yang menyerupai aurora di Bumi. Hal ini memberikan bukti bahwa Ganymede punya medan magnet namun lemah.

Kesamaan observasi ultraviolet tersebut dijelaskan karena keberadaan molekul oksigen (O2). Akan tetapi, ada beberapa efek yang tidak sesuai jika atmosfer Ganymede hanya dipenuhi O2 murni. Ilmuwan menyimpulkan perbedaan tersebut kemungkinan terkait konsentrasi atom oksigen (O) yang lebih tinggi.

Kemudian ilmuwan mengamati data ultraviolet Hubble tahun 1998, 2010, dan 2018. Mereka terkejut lantaran sulit menemukan atom oksigen di Ganymede pada data 2018.

Ilmuwan kemudian mengamati lebih detail gambar-gambar ultraviolet tersebut dan menemukan suhu temperatur Ganymede naik pada siang hari. Akan tetapi pada sore hari di dekat ekuator kemungkinan menghangat karena permukaan es melepas (menyublimkan) sebagian kecil molekul air.

“Sejauh ini hanya molekul oksigen yang diamati. Ini dihasilkan ketika partikel bermuatan mengikis permukaan es. Uap air yang kami ukur sekarang berasal dari sublimasi es yang disebabkan pelepasan uap air dari daerah es yang hangat,” ujar Lorenz Roth dari KTH Royal Institute of Technology yang memimpin tim kajian ini.

Memahami Ganymede adalah langkah maju mempelajari Jupiter, planet terbesar di Tata Surya, tentang awal mula hingga potensi perkembangannya menjadi lingkungan yang bisa ditinggali makhluk hidup.

Informasi baru tentang Ganymede tersebut bakal menjadi studi European Space Agency yang akan menjalankan misi Juice (JUpiter ICy moons Explorer) tahun 2022.