in

3 Fakta Menarik terkait Temuan Batu Safir Terbesar di Sri Lanka

Star of Adam, baru safir terbesar kedua yang ditemukan di Sri Lanka pada 2016. Foto: AFP

Sri Lanka dengan keunikan geografisnya adalah salah satu sumber safir terbesar di dunia dan paling produktif dengan setidaknya 300 pemasok.

Selain itu negara dekat India ini juga memiliki beberapa tambang safir tertua di dunia yang tercatat sejak abad kedua silam. Perdagangan safir ceylon sudah terjadi sejak abad keempat dan kelima setelah Masehi.

Safir merupakan salah satu permata paling dicari dan termahal di dunia. Lonjakan permintaannya karena dipicu tren global, terutama sebab digunakan tokoh-tokoh bersejarah Permaisuri Josephine dari Prancis dan mendiang Lady Diana.

Meski lebih dikenal sebagai perhiasan, safir juga punya kegunaan fungsional seperti menjadi bagian komponen optik inframerah, kristal di jam tangan sekaligus komponen penggeraknya, pelapis sangat tipis bagi peralatan elektronik, dan lainnya.

Nah, berikut ini tiga fakta menarik terkait batu safir yang ditemukan di Sri Lanka dikutip dari beberapa sumber:

  1. Beragam Jenis batu Safir

Sebagian besar korundum (kristal aluminium oksida alami, salah satu mineral pembentuk batuan) Sri Lanka merupakan varian dari Geuda dan Ottu yang secara komersial dikenal dalam tiga varian, yaitu safir, rubi, dan safir Padparadscha.

Tapi sebetulnya nama safir dapat digunakan untuk korundum apa pun yang tidak berwarna merah dan tidak memenuhi syarat sebagai ruby. Kemudian selain safir biru dan ruby, keluarga korondum juga termasuk batu permata yang dikenal sebagai safir mewah, mengutip Sri Lanka Business.

Safir mewah ini juga bisa menjadi safir particoloured yang menunjukkan kombinasi warna berbeda. Beberapa batu juga kerap menunjukkan fenomena yang dikenal sebagai perubahan warna, atau sering kali berubah antara biru di bawah sinar matahari atau menjadi biru disinari lampu neon, atau ungu di bawah lampu pijar.

Korundum juga dapat menghasilkan batu safir yang berwarna putih, abu-abu, hitam, atau cokelat. Korundum menunjukkan fenomena yang disebut asterisme atau efek bintang, yang biasanya muncul sebagai pola bintang enam sinar melintasi permukaan lengkung batu yang dipotong.

Sementara itu Sri Lanka juga merupakan sumber batu safir bintang besar dengan kualitas premium dan beberapa batu safir bintang terbesar di dunia termasuk ‘Bintang Adam’.

  1. Safir Terbesar di Sri Lanka

Batu safir terbesar di dunia baru saja ditemukan di Sri Lanka. Penemuan itu yang terjadi pada pekan ini dikatakan tidak sengaja ditemukan di halaman belakang rumah seseorang.

Kabar penemuan ini dikonfirmasi oleh pejabat setempat yang menjelaskan batu safir tersebut ditemukan pekerja yang sedang menggali sumur di halaman rumahnya di wilayah Ratnapura yang kaya permata.

Potongan batu safir terbesar di dunia ini memiliki berat sekitar 510 kilogram atau 2,5 juta karat, sementara sebelumnya atau pada 2016 ditemukan Safir Bintang Adam terbesar dengan berat lebih dari 1.404 karat atau sekitar 280g atau hanya di bawah sepuluh ons.

Batu Safir terbaru ini diberi nama Serendipity Sapphire, panjangnya 100 cm, lebar 72 cm, tinggi 50 cm, dan diperkirakan bernilai hingga US$100 juta atau sekitar Rp1,44 triliun di pasar internasional.

Kini, batu safir tersebut menjadi milik pemilik tanah di tempat ditemukannya. Dan untuk alasan keamanan, batu safir terbesar di dunia itu saat ini berada di bawah pengamanan ketat dalam brankas di Bank of Ceylon.

  1. Sri Lanka Lembah Permata

Banyak batu permata yang ditemukan di Sri Lanka, termasuk Bintang Adam pada 2016. Saat itu batu tersebut ditemukan di tambang Ratnapura, sekitar 100 km tenggara ibukota Kolombo.

Ratnapura adalah bahasa Singhal untuk ‘kota permata’ dan Sri Lanka telah dikenal dengan deposit permatanya selama lebih dari 2.000 tahun.

Pada 1292, Marco Polo bahkan telah menulis: ‘Pulau Ceylon, menurut ukurannya, adalah pulau terbaik di dunia, dan dari alirannya akan keluar batu rubi, safir, topas, batu kecubung, dan garnet’.

Batu itu berada di Ratnapura karena kemungkinan berada di ‘zona basah’ pulau. Kerikilnya yang mengandung permata disebut telah menghasilkan sejumlah batu permata bersejarah, atau mungkin termasuk pada spinel merah 400 karat yang diberikan kepada Catherine ‘Agung’ Rusia, dan spinel berbentuk oval raksasa, yang dikenal sebagai ;Black Prince Ruby’, yang berada di mahkota Ratu Inggris.

Safir ini juga awalnya terbuat di dalam bebatuan dan granit di dataran tinggi Sri Lanka. Granit, terbentuk ketika magma cair mendingin dan menjadi padat, dan telah berumur hampir dua miliar tahun.

Suhu dan tekanan jauh di dalam akar pegunungan ini akan mencapai lebih dari 900˚C dan tekanannya lebih dari 9.000 atmosfer. Lalu Safir bisa terbentuk baik di dalam granit, sebagai bagian dari jenis batuan yang disebut pegmatit, atau di dalam batuan lebih muda yang diciptakan oleh tekanan dan pemanasan.

Dalam kedua kasus, suhu dan tekanan akan berubah hanya sangat lambat selama jutaan dan jutaan tahun, dan ini adalah bagaimana kristal dapat tumbuh begitu besar.

Begitu terbentuk, gunung-gunung yang berada di dalamnya akan terkikis dan terangkat, dan dengan demikian ia dibawa ke permukaan, diambil dari batu oleh kekuatan hujan dan pelapukan, kemudian diangkut ke sungai ke pasir permata Ratnapura, menurut The Conversation.