in

Potensi Kekakayaan Hingga Rp1,4 Kuadriliun Jika Menambang Asteroid

Ilustrasi menambang asteroid. Foto: Deep Space Industries

Menambang galian di asteroid ternyata berpotensi memberi kekayaan hingga US$100 miliar (Rp1,4 kuadriliun) bagi setiap penduduk Bumi. Hal ini berarti akan membuat orang lebih kaya daripada penjualan batu meteor yang jatuh ke Bumi.

Sebelumnya, Indonesia sempat dihebohkan dengan batu meteor yang bisa laku hingga ratusan juta rupiah. Pada 1 Agustus 2020, batu meteor seberat 1,8 kilogram jatuh di rumah Joshua Hutagalung (34) di Desa Satahi Nauli, Kolang, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara.

Batu yang jatuh pada siang hari dan membuat atap rumah Joshua bolong tersebut berhasil dilego Rp200 juta kepada Jay Piatek (53), pria pemburu meteorit asal Amerika Serikat. Pembelian dilakukan lewat perantara Jared Collins, warga AS yang tinggal di Bali untuk menemui Joshua dan membeli meteorit tersebut.

Sebutan triliuner dilontarkan oleh seorang astrofisika Neil deGrasse Tyson. Tentu sebutan tersebut dalam konteks dalam mata uang dolar Amerika Serikat, sehingga jika dikonversi ke rupiah mungkin penambang asteroid bakal menjadi kuadriliuner.

Sebab, di AS saat ini orang-orang terkayanya masih dalam kisaran milyuner. Jeff Bezos yang menjadi orang terkaya dunia asal AS pun baru mengumpulkan US$202 miliar (Rp2,8 kuadriliun dengan kurs Rp14.299,7).

Dikutip dari CNBC, data soal tiap orang di Bumi bisa mendapat Rp1,4 kuadriliun dari hasil menambang sabuk asteroid yang ada diantara orbit Mars dan Jupiter berdasarkan penuturan NASA.

Namun, potensi kekayaan yang bisa dieksplorasi penduduk Bumi tersebut saat ini masih terhambat oleh kemajuan teknologi untuk bepergian ke luar angkasa dan menambang di sana.

Meski begitu, saat ini sudah ada beberapa misi awal yang mencoba menjajaki penambangan di luar angkasa. Badan Eksplorasi Antariksa Jepang, JAXA, melakukan misi Hayabusa dan Hayabusa2 untuk mencoba membawa kembali sampel asteroid ke Bumi.

Misi NASA pun saat ini sedang dilakukan dengan OSIRIS-Rex untuk mengambil sampel asteroid 101955 Bennu yang direncanakan seberat 60 gram.

Dikutip dari LAPAN, asteroid memang bisa menjadi sumber tambang mineral yang diperlukan manusia. Pasalnya, permintaan bahan logam terus meningkat sementara persediaan di Bumi terbatas.

Lalu bahan mineral apa saja yang bisa ditambang dari asteroid? Asteroid sendiri umumnya terdiri dari tiga tipe, yakni:

  1. Asteroid tipe C (berkarbon)

Asteroid ini memiliki kandungan air cukup berlimpah. Asteroid tipe-C juga memiliki banyak karbon organik, fosfor, dan bahan utama lain untuk pupuk yang dapat digunakan untuk menumbuhkan tumbuhan.

  1. Asteroid tipe S (mineral silikat)

Asteroid jenis ini mengandung lebih banyak logam dan sedikit air. Logam yang terkandung dalam asteroid ini berupa nikel, kobalt, dan logam yang lebih berharga, seperti emas, platinum, dan rodium.

Sebuah asteroid kecil tipe-S berukuran 10 meter mengandung sekitar 650 ton logam dengan 50 kg dalam bentuk logam jarang seperti platinum dan emas.

  1. Asteroid tipe-M (moderat)

Asteroid ini jarang dijumpai tetapi mengandung logam hingga 10 kali lebih banyak jika dibandingkan dengan asteroid tipe-S. Sehingga, bisa dibayangkan berapa keuntungan yang jika teknologi untuk menambang asteroid bisa terwujud.