Terdapat puluhan cabang olahraga diperlombakan di Olimpiade 2020, termasuk e-Sport yang berstatus eksebisi. Namun, di antara daftar tersebut tidak ada olahraga otomotif semisal balap motor atau mobil. Apa alasannya?
Para pebalap motor dan mobil tentu saja termasuk kategori sebagai atlet. Sebab, mereka dituntut punya kondisi fisik yang sangat baik dan daya tahan di atas rata-rata untuk bisa berlomba di atas kendaraannya masing-masing.
Lantas, kenapa olahraga otomotif tidak masuk ke dalam cabang yang dipertandingan di Olimpiade?
Dikutip dari Jalopnik, salah satu alasan balap motor atau mobil tidak masuk dalam Olimpiade yakni karena setiap atlet punya ketergantungan yang terlalu besar dengan kendaraannya, baik motor maupun mobil. Tanpa mengecilkan latihan dan kemampuan atlet, mesin menjadi faktor utama di olahraga otomotif.
Meskpun begitu, bukan berarti olahraga otomotif sama sekali tak pernah dipertandingkan di Olimpiade. Pada tahun 1900, ajang olimpiade sempat memperlombakan balap motor dan mobil.
Saat itu ada 14 nomor yang diperlombakan untuk balap mobil. Sementara balap motor memperlombakan dua kategori. Menariknya, salah satu nomor yang diperlombakan adalah balap truk.
Hanya saja, saat itu yang dianggap peserta bukan atletnya, melainkan pabrikan. Itu berarti medali emas, perak, dan perunggu diberikan pada pabrikan, bukan kepada atlet.
Ada dua pebalap yang tercatat memenangi cabang balapan kala itu. Yang pertama adalah Louis Renault, yang menjadi juara balapan Paris-Toulouse-Paris di kategori mobil kecil. Sementara yang kedua adalah Alfred Velghe yang memenangkan kategori mobil besar untuk rute yang sama.
Meski ada penyerahan medali, ajang balapan mobil dan motor pada Olimpiade 1900 di Paris tersebut dianggap hanya sebagai cabang eksebisi. Sampai lebih dari 100 tahun kemudian, Olimpiade belum pernah lagi menggelar balapan mobil atau motor.