in

Mengenal Bennu, Asteroid yang Ancam Hantam Bumi

Ilustrasi hujan asteroid. Foto: Istockphoto

Asteroid Bennu menjadi ancaman sebab diperkirakan bisa menghantam Bumi pada 2182. Namun, para ilmuwan menyebut, kemungkinan tabrakan dengan Bumi adalah 1 banding 1.175 (0,0037 persen) antara saat ini hingga tahun 2300. Sehingga ada kemungkinan 99,94 persen Bennu tak akan mengenai Bumi.

Asteroid Bennu diperkirakan akan berada paling dekat dengan Bumi tahun 2135 ketika melewati setengah jarak dari bulan. Gravitasi bumi dapat mengubah jalurnya dan menempatkannya pada jalur tabrakan dengan Bumi. Saat ini, asteroid tersebut masih berjarak sekitar 190 juta mil dari Bumi.

Ilmuwan dan peneliti utama Asteroid Bennu asal Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA, Davide Farnocchia, menuturkan bahwa ancaman jalur asteroid Bennu tengah dipantau langsung pesawat ruang angkasa Osiris-Rex NASA.

“Jadi tidak ada alasan khusus untuk khawatir (dan) kami punya waktu untuk terus melacak asteroid (ini),” ungkap Farnocchia seperti dikutip dari NASA.

Proyeksi terbaru ini adalah hasil dari data baru yang disediakan oleh pesawat ruang angkasa OSIRIS-REx NASA. Pesawat ini sempat mendarat di Bennu pada 2018 lalu.

Para ilmuwan menggunakan informasi tersebut untuk menghitung ancaman Asteroid Bennu dan objek angkasa lainnya terhadap Bumi.

Para peneliti menyebut Bennu bisa mengalami percepatan ketika lintasannya semakin mendekat ke Matahari. Lalu, hal yang bisa membuat lintasan Bennu berbelok dan menghujam ke Bumi, jika asteroid ini tertarik oleh lubang kunci gravitasi (gravitational keyhole) saat melintas antara Bulan dan Bumi.

Bennu pada dasarnya merupakan ‘tumpukan puing asteroid’ (rubble pile) yang berbentuk seperti gasing berputar. Asteroid ini disebut tumpukan sebab terdiri dari kumpulan pecahan puing besar dan kecil yang menyatu akibat gravitasi, bukan sebuah batu padat yang kokoh.

Asteroid satu ini lebih lebar dari tinggi Empire State Building, serta ditemukan pada tahun 1999. Bennu adalah salah satu dari dua asteroid paling berbahaya yang diketahui di tata surya.

Selain Bennu, NASA menyebut asteroid 1950 DA sebagai satu asteroid paling berbahaya lain yang melintasi tata surya kita. Karena dianggap berbahaya, NASA sempat mengirimkan pesawat ruang angkasa Osiris-Rex untuk menyelidiki asteroid ini tahun 2018.

Misi Osiris-Rex mengumpulkan data selama dua setengah tahun untuk membantu para ilmuwan memprediksi jalur orbit asteroid dengan lebih baik di masa depan. Pesawat tersebut telah kembali ke Bumi dan memberikan gambaran yang solid tentang asteroid tersebut.

Temuan mereka yang diterbitkan dalam jurnal Icarus juga membantu memetakan arah asteroid lain dan memberi prediksi ancaman benda ruang angkasa berbahaya lainnya yang mengarah ke Bumi.

Dampaknya Terhadap Kehidupan

Jika Bennu menabrak Bumi, efeknya tidak akan memusnahkan kehidupan seperti pada zaman dinosaurus. Peneliti NASA, Lindley Johnson mengatakan bahwa asteroid ini bisa membuat kawah yang besar jika menghantam Bumi.

Dikutip dari Smithsonianmag, lebar kawah yang tercipta tergantung dari berapa diameter asteroid tersebut ketika bertumbukan dengan permukaan Bumi.

Jika diameter Asteroid Bennu berukuran setengah kilometer maka setidaknya kawah yang tercipta akan berukuran 5 kilometer, bahkan bisa mencapai 10 kilometer. Namun kehancurannya akan jauh lebih luas dari itu, yakni dapat mencapai 100 kali ukuran kawah.

Lindley Johnson mengatakan, NASA akan berupaya untuk mendorong Bennu dan benda berbahaya lain keluar dari jalur rotasi Bumi. Karena seratus tahun yang akan datang kita tidak tahu seperti apa teknologi yang ada yang dapat mewujudkan rencana tersebut.

Pada November 2021, NASA akan meluncurkan misi pertama yang dirancang untuk menabrak batu ruang angkasa dan mengubah lintasan asteroid dengan pesawat ruang angkasa, untuk membelokkan asteroid yang berbahaya.