Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) baru saja merilis izin penggunaan darurat untuk vaksin Sputnik-V.
Dilansir CNNIndonesia.com, Kepala BPOM Penny K. Lukito mengatakan izin vaksin Sputnik-V sudah melalui penilaian bersama Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional (ITAGI).
“Sementara untuk efikasinya, data uji klinik fase 3 menunjukkan Vaksin covid-19 Sputnik-V memberikan efikasi sebesar 91,6 persen, dengan rentang confidence interval 85,6-95,2 persen,” kata Penny dilansir situs resmi BPOM.
Vaksin Sputnik-V hanya ditujukan pada orang berusia 18 tahun ke atas. Vaksin asal Rusia ini diberikan dengan injeksi intramuskular sebanyak dua kali dengan rentang waktu antarvaksinasi selama 3 minggu.
Lantas apa efek samping dari vaksin Sputnik-V?
Penny menjelaskan efek samping vaksin sputnik paling umum mirip flu. Hal ini ditandai dengan demam, nyeri sendi atau arthralgia, menggigil, nyeri otot atau myalgia, badan lemas atau asthenia, sakit kepala dan reaksi lokal di area injeksi.