in

Soa-soa Layar, Reptil Perenang dari Maluku Mirip Komodo

Hydrosaurus amboinensis atau soa-soa layar. Foto: Wikimedia Commons

Telah ditemukan seekor reptil bernama Hydrosaurus amboinensis atau Soa-soa layer di kawasan Taman Nasional Aketajawe Lolobata, Halmahera, Maluku Utara.

Reptil tersebut mempunyai penampakan fisik mirip dengan komodo dan iguana. Hanya saja dia memiliki keunikan di bagian mata, yakni berwarna biru.

“Warga sini menyebutnya dengan soa-soa layar dengan nama ilmiah Hydrosaurus amboinensis. Sukanya memang bermain di dekat air tetapi juga suka memanjat pohon tinggi lho Hobata. So, jangan suka berenang dan manjat ya, nanti di kejar sama soa-soa ini,” tulis Balai Taman Nasional Aketajawe Lolobata lewat unggahan di akun Instagram @btn_aketajawelolobata, baru-baru ini.

Unggahan tersebut menunjukkan foto Soa-soa layar yang sedang berada di atas batu. Foto tersebut diabadikan saat kegiatan inventarisasi satwa liar di Resort Tayawi. Satwa mirip dinosaurus ini juga sering disebut dengan nama Saigon (singkatan dari Sailfin Dragon).

Dalam sebuah laporan yang disusun oleh Iqbal Setiadi dan Amir Hamidy, atas kerjasama antara Pusat Studi Biodiversitas dan Konservasi Universitas Indonesia Dan dan Museum Zoologicum Bogoriense, Puslit Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia menyebutkan, reptil ini adalah jenis yang dilindungi karena memiliki penyebaran yang terbatas.

Meski demikian, soa-soa layar umum dapat dijumpai di Halmahera, terutama di sekitar aliran sungai, muara dan mangrove.

Hewan yang masuk dalam kelompok agamid herbivora ini aktif pada siang hari. Dia sering terlihat berjemur di atas bebatuan dan pohon mati di pinggir sungai.

Sedangkan pada malam harinya, soa-soa layar biasa tidur di dahan pohon yang berada di dekat sungai atau danau.

Soa-soa layar umumnya tersebar hanya di Maluku. Namun, ada juga yang mengatakan bahwa kadal jenis ini juga ditemukan di Pulau Togian dan Buton (Sulawesi), Ambon, Seram, Bacan, Ternate, Halmahera, Waigeu (Papua Barat) dan Filipina.

Berdasar laporan tersebut, anak jenis yang menghuni Sulawesi dideskripsikan oleh seorang naturalis dan penjelajah asal Jerman, Wilhelm Peters, pada 1872 sebagai Lophura amboinensis var celebensis. Namun, ahli zoologi Indonesia, Djoko T. Iskandar menyatakan, populasi hewan tersebut sebagai spesies tersendiri yaitu Hydrosaurus amboinensis.

Jenis Hydrosauraus lain yang ada di Ternate dan Halmahera merupakan Hydrosaurus Weberi. Namun, selama dua bulan survey lapangan, tidak dijumpai satu individu pun.