in

Rel Kereta Api Gunakan Batu, Ini Penjelasannya

Jalur kereta api dipenuhi batu kerikil. Foto: Pixabay

Kereta api merupakan salah satu moda transportasi massal yang kian berkembang ini. Moda transportasi ini ditemukan tahun 1800-an.

Awalnya kereta api hanya berbentuk lokomotif sederhana hingga kini sampai fase modern. Tetapi apakah para pengguna tahu fungsi bantalan bebatuan kerikil di lintasan rel kereta api?

Dikutip dari Wonderful Engineering, batu-batu kerikil yang ada pada rel kereta api berfungsi sebagai pemberat. Fungsi pemberat tersebut yakni untuk menahan ikatan kayu agar rel tetap di tempatnya.

Pemberat lintasan ini pada dasarnya membentuk trackbed, yakni tempat bantalan kereta api disimpan. Pemberat rel diletakkan di antara bantalan, di area bawah, dan di sisi rel kereta api.

Adapun bantalan rel kereta api yakni penyangga berbentuk persegi panjang yang biasanya dibuat tegak lurus terhadap rel. Bantalan rel kereta api biasanya dibuat dari kayu atau beton pre-stressed. Fungis bantalan ini untuk menahan rel tetap tegak dan berada di tempatnya.

Lantas, apakah pemberat rel kereta api harus menggunakan batu kerikil tajam atau bisa menggunakan jenis batu lainnya? Dikutip dari Science ABC, tidak sembarang batu yang bisa diletakan di rel kereta api.

Misalnya, jika yang digunakan adalah batu bulat yang halus, batu-batu tersebut mungkin akan meluncur dan tidak bisa berfungsi saat kereta api melintas. Oleh sebab itu, dibutuhkan batu yang tidak akan banyak bergerak, yakni batu-batu kerikil yang tajam.

Selain berfungsi untuk memastikan rel tetap di tempatnya saat kereta melintas, pemberat ini juga berfungsi untuk menyegel air yang mungkin ada di sekitar rel agar tidak benar-benar mencapai rel.

Meski pemberat tidak sepenuhnya menghadang air ke rel kereta api, ia memfasilitasi drainase air di sekitar rel dan di bawah rel sehingga air tersebut tidak membahayakan tanah di sekitarnya.