in

Hiu Berkembang Biak Tanpa Jantan, Begini Penjelasan Ilmiahnya

Ilustrasi hiu smoothhound. Foto: Shutterstock

Baru-baru ini, seekor hiu smooth-hound betina di akuarium yang semuanya berisi betina selama 10 tahun dilaporkan melahirkan bayi hiu. Hal tersebut diungkap para ilmuwan di Cala Gonone Aquarium di Pulau Sardinia, Italia.

Para ilmuwan mengungkap, untuk berkembang biak, sebagian besar spesies membutuhkan sel telur untuk dibuahi oleh sperma. Ini juga terjadi pada hiu. Namun, beberapa hewan dapat menghasilkan keturunan dengan sendirinya atau disebut dengan partenogenesis.

Istilah ini berasal dari bahasa Yunani “parthenos” yang berarti “perawan” dan “genesis” yang berarti “asal”. Kasus di Italia tersebut menjadi “pembuahan sempurna” pertama kalinya yang terjadi pada hiu anjing pelacak, setidaknya di penangkaran.

Ini bukan partenogenesis pertama kalinya pada hiu. Prosesnya telah diamati pada sejumlah spesies hiu lainnya. Namun para ilmuwan masih belum mengetahui seberapa sering hal itu terjadi.

“Kami tidak tahu seberapa umum itu dan beberapa kasus yang kami lihat sebagian besar terjadi di akuarium,” ungkap peneliti di Field Museum, Chicago, Kevin Feldheim.

Satu studi dari Field Museum menemukan bahwa partenogenesis pada populasi liar ikan hiu todak kecil, sejenis pari. Ini adalah pertama kalinya vertebrata (binatang bertulang belakang) yang biasanya bereproduksi cara konvensional dengan pasangannya, ditemukan bereproduksi secara aseksual di alam liar.

Feldheim menjelaskan bahwa reproduksi aseksual pada hiu biasanya terjadi melalui proses yang disebut partenogenesis otomatis. Selama perkembangan telur, satu telur diproduksi bersama dengan tiga produk lain yang disebut badan kutub.

Biasanya, badan kutub tersebut hanya diserap kembali oleh betina. Partenogenesis terjadi ketika salah satu badan kutub memiliki jumlah materi genetik yang sama dengan sel telur dan membuahinya.

Kurangnya Hiu Jantan

Tahun 2017, para ilmuwan Australia menerbitkan sebuah penelitian di jurnal Nature yang menemukan dua hiu zebra betina menghasilkan bayi tanpa ada keterlibatan hiu jantan.

Setahun setelah dipisahkan dari pasangan jantannya, hiu betina yang lebih tua tidak bertelur. Pada tahun berikutnya, anak betinanya dari pasangan sebelumnya ditambahkan ke tangki.

Dua tahun kemudian, sang ibu memiliki tiga bayi, sementara anaknya memiliki satu. Para ilmuwan berpikir kurangnya pasangan bisa menjadi penyebab reproduksi aseksual.

“Kami berpikir bahwa tanpa laki-laki pasti memicu partenogenesis, tetapi lebih dari itu, kami tidak tahu mekanismenya,” ungkap Feldheim.