in

Pameran untuk Pertama Kali Batu Mars yang Jatuh ke Bumi

Meteorit Mars, Taoudenni 002. Foto: Livescience

Untuk pertama kalinya, potongan batu meteorit Mars terbesar yang pernah jatuh ke Bumi untuk dipamerkan di Museum Mineral dan Permata Maine di Bethel, Amerika Serikat. Pameran digelar pada 1 September 2021 lalu.

Potongan batu yang diberi nama Taoudenni 002 ini memiliki berat 14,5 kilogram dan berukuran 25 sentimeter pada titik terlebar. Gumpalan batu dari Marsi ini diduga sampai ke Bumi akibat tumbukan asteroid atau komet besar.

“Batu Mars bisa jatuh ke Bumi sebagai meteorit,” ungkap Direktur Institut Meteorit di Universitas New Mexico, Carl Agee, seperti dikutip dari Live Science.

“Mereka terlontar dari Mars oleh peristiwa yang berdampak besar dan energik,” tambah Agee.

Setelah dampak dari tumbukan kuat sehingga mengeluarkan batu dari Mars, mereka melayang melalui ruang dan akhirnya berakhir di orbit melintasi Bumi dan mengelilingi matahari.

Batu yang berasal dari planet merah tersebut, kata Agee, sejauh ini merupakan meteorit Mars utuh terbesar yang belum dipotong di Bumi.

Menurut Agee, terdapat sekitar 300 keping batu Mars di Bumi, dengan total sekitar 227 kilogram. Namun, kolektor sering memecahnya untuk menjualnya secara terpisah, sehingga jumlah meteorit Mars yang diketahui di Bumi adalah antara 100 hingga 150 keping.

Seorang pemburu meteor lokal menemukan Taoudenni 002 di dekat tambang garam di Mali, sebelum pedagang meteorit terkemuka dunia, Darryl Pitt, membelinya untuk Museum Mineral dan Permata Maine pada April 2021.

Setelah memperoleh meteorit di Mali, Pitt mengirim sampel kecil batu itu ke Agee untuk memastikan asalnya. Meteorit Mars memiliki tanda kimia tertentu, dan mineral serta elemen di Taoudenni 002 menurut Agee sangat cocok dengan mineral Mars yang diketahui.

“Ini merupakan shergottite, yang merupakan jenis utama meteorit Mars. Mengandung mineral olivin, piroksen, dan feldspar yang ditransformasikan dengan kejut yang terbentuk dari dampak Mars yang mengeluarkannya,” jelas Agee.

Sebagaimana dikutip dari dari SpectrumNews, Agee menyebut batu ini adalah batu beku, mungkin pertama kali terbentuk dari gunung berapi di Mars, dan kemungkinan berada di permukaan planet selama beberapa juta tahun.

Lebih lanjut, Agee menyebutkan bahwa komposisi meteorit juga mengisyaratkan bagaimana batu itu dibuat. Kemungkinan besar terbentuk dalam episode vulkanik di Mars lebih dari 100 juta tahun yang lalu.

Bahkan batuan Mars yang lebih besar mungkin tersembunyi di Bumi. Berpotensi masih terkubur di bawah gundukan pasir di Sahara atau jauh di dalam es Antartika, atau bahkan di dasar laut.