Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, berencana membuka kembali objek wisata setempat, seiring menurunnya kasus virus corona di kawasannya.
Namun, pembukaan kembali disertai dengan syarat kapasitas pengunjung di setiap objek wisata hanya 25 persen. Semua pengunjung dan pelaku wisata juga harus sudah divaksin.
Aplikasi PeduliLindungi juga menjadi syarat utama masuk objek wisata, sebagai basis penataan pengunjung.
“Setiap objek wisata harus menggunakan aplikasi PeduliLindungi atau menunjukkan sertifikat vaksin bagi para pengunjung sebagai syarat masuk,” kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani dilansir ANTARA, Selasa (14/9).
Bupati Ipuk juga berharap agar pariwisata Banyuwangi di masa pandemi ini mengandalkan kualitas, bukan sekadar kuantitas.
“Kami minta kepada teman-teman pelaku wisata agar destinasi mengutamakan quality tourism dengan mengejar kualitas wisata, bukan pada kuantitas pengunjung,” kata dia.
Sama seperti destinasi wisata lain di Indonesia, industri pariwisata di Banyuwangi juga terpuruk selama pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
Dandim 0825/Banyuwangi, Letkol Inf Yuli Eko Purwanto, juga menambahkan bahwa dibukanya pariwisata Banyuwangi bukan berarti dilonggarkan, tapi dikendalikan.