in

Channa, Ikan Hias yang Populer Disebut Ikan Gabus di Indonesia

Ilustrasi ikan channa. Foto: Shutterstock

Popularitas ikan cupang mungkin sebentar lagi bakal digeser oleh keluarga ikan gabus, Channa. Ikan gabus memang umum dijadikan lauk, tapi ternyata ada beberapa jenis ikan gabus yang dipelihara sebagai ikan hias, termasuk Channa.

Sebenarnya, Channa sendiri merupakan genus ikan predator dari keluarga (family) Channidae. Sebagaimana dilansir Meet the Pet, ada dua genus yang banyak dikenal yakni Parachanna genus dan Channa genus.

Parachanna genus tersebar di kawasan Afrika, sedangkan Channa genus di kawasan Asia termasuk Asia Selatan, Asia Tenggara dan Asia Timur. Channa juga disebut snakehead sebab kepalanya mirip kepala ular.

Ada puluhan spesies Channa yang tersebar di Asia. Di Indonesia, Channa genus umum disebut ikan gabus.

Dikutip dari laman Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Airlangga, ikan gabus yang umum dijadikan konsumsi misalnya Channa striata (gabus rawa) dan Channa micropeltes (toman). Di Sumatera Selatan dikenal ikan bujuk (Channa lucius) dan ikan serandang (Channa pleuropthalamus).

Kemudian belakangan, Channa populer sebagai sebutan ikan gabus hias. Jenisnya pun beragam dan masing-masing memiliki keistimewaan terutama pada motif tubuhnya antara lain, Channa marulioides (Emperor Snakehead), Channa barca, Channa stewartii (Assamese snakehead) dan Channa argus.

Harganya beragam mulai dari puluhan ribu hingga ada pula yang menyentuh harga jutaan rupiah.

Sebelum menghuni akuarium atau jadi koleksi, Channa memiliki habitat asli di rawa, danau, sawah atau saluran air.

Di alam liar, mereka berkembang biak dan tumbuh di area yang tampaknya tidak bisa memberikan kehidupan semisal tempat yang padat vegetasi, agak kotor, atau cekungan air yang nyaris kering.

Seperti cupang, Anda tidak bisa menyatukan Channa dengan ikan lain. Bukan soal risiko ‘adu kuat’ sampai salah satu mati, tetapi Channa yang berukuran besar bisa memangsa ikan kecil.

Ikan ini tidak menuntut banyak hal untuk urusan tempat tinggal. Kondisi tangki atau akuarium biasa, nafsu makan baik, perilaku menarik dan tidak cenderung makan tumbuhan yang biasa untuk hiasan akuarium.

Namun perlu diingat, titelnya sebagai ikan predator berarti Channa memiliki sisi agresif. Ikan terlihat kalem, ukuran sedang saja tetapi diam-diam bisa membahayakan penghuni lain di akuarium.

Channa juga kadang melompat di permukaan sehingga sebaiknya akuarium ditutup rapat dengan kaca. Menyesuaikan dengan habitat asli di alam liar, sediakan pula semacam sudut untuk bersembunyi misal gua buatan atau tumbuhan.

Jangan kaget jika filter akuarium cepat kotor sebab Channa kadang bergerak tiba-tiba sehingga akuarium keruh.

Sebagian besar spesies Channa merupakan omnivora. Namun lebih baik memberi ikan ini serangga atau larva misal jangkrik dan cacing tanah. Ikan ini pun bisa dilatih untuk makan daging, kerang atau udang.

Makanan buatan pun tidak masalah semisal pelet (makanan ikan berbentuk butiran besar) yang mengandung daging.