Penggunaan masker yang salah tidak hanya berisiko terpapar virus, namun juga bisa membuat kulit wajah bermasalah. Misalnya, penggunaan masker tanpa menggantinya dalam beberapa waktu bisa menyebabkan jerawat. Memakai masker yang longgar juga bisa merusak lapisan terluar kulit atau skin barrier.
“Kalau pakai fabric mask jangan yang renggang seperti linen kan renggang. Karena kalau yang renggang lebih bertekstur, lebih membuat kulitnya tergesek-gesek, barrier-nya akan rusak,” kata dokter spesialis penyakit kulit dan kelamin dari Universitas Indonesia, Arini Astasari Widodo, dilansir Antara.
Arini kemudian menyarankan untuk memilih masker dengan ukuran pas, artinya tidak terlalu ketat atau longgar.
Kemudian sebelum mengenakan masker, sebaiknya bersihkan wajah terlebih dulu dan menjadi pilihan bagus bila kamu juga mengaplikasikan serum wajah untuk meningkatkan barrier kulit.
Pemakaian masker bisa menyebabkan microbiome kulit berubah, kata Arini. Microbiome berperan penting dalam barrier kulit sehingga membuatnya sehat dan bercahaya, mengurangi kemungkinan terkena eksim, jerawat dan semua peradangan kulit.
“Biasanya dapat ventilasi udara, microbiome bercampur tentu kalau ngomong ada ludahnya, napas dan lain sehingga microbiome berubah. Kita harus kembalikan lagi,” demikian Arini.