in

David Julius dan Ardem Patapoutian Diganjar Nobel Usai Gunakan Senyawa Cabai

Ilustrasi medali hadiah Nobel. Foto: Asahi

Dua ilmuwan yang menggunakan salah satu komponen aktif atau senyawa dalam cabai, berhasil memenangkan hadiah Nobel. Mereka adalah David Julius dan Ardem Patapoutian.

Keduanya adalah dua ilmuwan yang yang diganjar Nobel setelah penemuannya dalam mengungkap bagaimana manusia bisa merasakan kehangatan dan sentuhan. Penghargaan paling bergengsi ini diberikan atas penemuan mereka tentang cara paling mendasar manusia berhubungan dengan dunia.

Karya kedua ilmuwan tersebut terhadap suhu dan sentuhan, diakui sebagai kategori Nobel Prize untuk fisiologi atau obat-obatan. Penelitian mereka menekankan pada bagaimana manusia merasakan kehangatan matahari atau sentuhan dari kulit orang lain, dikutip dari AFP, Kamis (7/10/2021).

Penemuan mereka dianggap membantu menjelaskan pengalaman-pengalaman paling penting di dunia, juga membantu menjelaskan bagaimana manusia bisa bertahan begitu lama.

Patrik Ernfors dari Komite Nobel mengatakan Julius, 65, menggunakan capsaicin, yakni senyawa yang merupakan komponen aktif dalam cabai, untuk mengidentifikasi sensor saraf yang memungkinkan kulit merespons panas.

Patapoutian kemudian menemukan sensor sensitif tekanan terpisah di dalam sel yang merespons stimulasi mekanis.

“Ini benar-benar membuka salah satu rahasia alam. Ini sebenarnya sesuatu yang sangat penting untuk kelangsungan hidup kita, jadi ini adalah penemuan yang sangat penting dan mendalam,” kata Perlmann.

David Julius dan Ardem Patapoutian, keduanya berbasis di Amerika Serikat, memenangkan penghargaan yang diumumkan pada hari Senin (4/10/2021) oleh Thomas Perlmann, sekretaris jenderal Komite Nobel.

Kedua ilmuwan ini juga berbagi penghargaan bergengsi, Kavli Award for Neuroscience pada tahun 2020.