in

Sejarah Thomas Cup dan Uber Cup, Turnamen Bulutangkis Bergengsi Dunia

Trofi Thomas Cup dan Uber Cup (gambar: bwfbadminton.com)

Saat ini tengah berlangsung ajang turnamen bulutangkis dunia, yaitu Thomas Cup dan Uber Cup. Kompetisi tersebut digelar pada tangal 9-17 Oktober 2021.

Semula, kompetisi tersebut digelar pada tahun 2020. Namun baru bisa digelar pada tahun ini, akibat pandemi Covid-19 melanda.

Berdasarkan catatan sejarah, Indonesia berhasil menjadi tim tersukses dalam pagelaran Thomas Cup, yaitu dengan 13 gelar. Sedangkan untuk pagelaran Uber Cup, China menjadi tim tersukses, dengan 14 gelar.

Sejarah Thomas Cup dan Uber Cup

Dilansir melalui bwfbadminton.com, Thomas Cup dan Uber Cup memiliki sejarah panjang perjalanannya. Thomas Cup adalah turnamen yang mempertemukan tim putra terbaik, dari berbagai belahan dunia. Sementara Uber Cup adalah turnamen yang mempertemukan tim putri terbaik, dari berbagai belahan dunia.

Thomas Cup diambil dari nama pendiri sekaligus presiden pertama Federasi Bulutangkis Dunia (BWF), yaitu Sir George Thomas. Sir George menginginkan kompetisi bergengsi untuk bulutangkis, pada level dunia.

Sir George mengusulkan kompetisi tersebut pada tahun 1939. Namun sempat terhenti karena perang dunia II bergejolak di Eropa. Ketika Thomas Cup pertama kali digelar, kontingen negara dibagi berdasarkan empat zona, yaitu Pan Amerika, Asia (Barat dan Timur), Australasia, dan Eropa.

Sedangkan nama Uber Cup diambil dari nama pebulutangkis legendaris asal Inggris, yaitu Betty Uber. Ia mengusulkan turnamen serupa, untuk tim bulutangkis putri pada tahun 1950.

Uber Cup pertama kali diselenggarakan pada tahun 1956-1957. Judy, Sue Devlin, dan Margaret Varner mewakili tim Amerika Serikat kala itu. Mereka berhasil meraih hat-trick gelar, dalam tiga edisi pertama pada 1956-1957.