in

Studi Sebut Kadar Oksigen di Bumi Turun Drastis, Bagaimana Dampaknya?

Ilustrasi oksigen. Foto: Shutterstock

Oksigen adalah kunci kehidupan Bumi. Tapi studi menunjukkan bahwa kadar oksigen di Bumi menurun drastis. Kemungkinan, Bumi akan kembali kaya akan metana dan rendah oksigen.

Penelitian terkait ini telah dipublikasikan di Nature Geoscience seperti dikutip dari Science Alert, Sabtu (16/10/2021).

Menurut studi, pergeseran ini akan membawa planet kembali ke keadaan seperti sebelum apa yang dikenal sebagai Great Oxidation Event (GOE) atau kejadian oksidasi luar biasa yang terjadi sekitar 2,4 miliar tahun yang lalu.

Terlebih lagi, para peneliti di balik studi baru mengatakan bahwa oksigen di atmosfer kemungkinan besar tidak lagi bisa menjadi fitur permanen untuk membuat Bumi menjadi dunia layak huni selamanya.

Model ini memproyeksikan bahwa deoksigenasi atmosfer, dengan O2 atmosfer turun tajam, kemungkinan besar akan dipicu sebelum dimulainya kondisi rumah kaca dan sebelum hilangnya air permukaan secara ekstensif dari atmosfer.

Untuk bisa sampai ke kesimpulan itu, para peneliti menjalankan model terperinci dari biosfer Bumi dengan memperhitungkan perubahan kecerahan Matahari dan penurunan tingkat karbon dioksida yang sesuai — karena gas dipecah dengan meningkatnya tingkat panas.

Menurut peneliti, lebih sedikit karbon dioksida berarti lebih sedikit organisme yang berfotosintesis seperti tanaman, yang akan menghasilkan lebih sedikit oksigen.

Para ilmuwan sebelumnya telah memperkirakan bahwa peningkatan radiasi dari Matahari akan menghilangkan air laut dari muka planet kita dalam waktu sekitar 2 miliar tahun, tetapi model baru mengatakan pengurangan oksigen akan lebih dahulu jadi ancaman kehidupan.

“Penurunan oksigen sangat, sangat ekstrem,” kata ilmuwan Bumi Chris Reinhard, dari Georgia Institute of Technology, kepada New Scientist awal tahun ini.

Dengan penemuan ini, ada harapan manusia bisa mencari hal baru selain oksigen untuk menjalani kehidupan, ujar para peneliti. Studi mereka adalah bagian dari proyek NASA NExSS (Nexus for Exoplanet System Science), yang menyelidiki kelayakhunian planet.

Menurut perhitungan yang dijalankan oleh Reinhard dan ilmuwan lingkungan Kazumi Ozaki, dari Universitas Toho di Jepang, sejarah layak huni yang kaya oksigen di Bumi bisa berakhir dalam 20-30% tahun dari umur planet secara keseluruhan.

“Atmosfer setelah deoksigenasi hebat ditandai dengan peningkatan metana, kadar CO2 rendah, dan tidak ada lapisan ozon. Sistem Bumi mungkin akan menjadi dunia dengan bentuk kehidupan anaerobik,” ucap Ozaki.