Sebuah studi baru yang terbit di Jurnal Physic of The Earth and Planetary Interiors menunjukkan bahwa teka-teki inti Bumi mulai terkuak.
Setelah lebih dari setengah abad, komunitas ilmiah mengira bahwa inti dalam bumi adalah bola padat dari paduan besi terkompresi yang dikelilingi oleh inti luar cair.
Tetapi penelitian baru, yang diterbitkan 20 September 2021 lalu menunjukkan bahwa inti planet ini tidak sepenuhnya padat, melainkan berkisar antara bentuk logam keras, semilunak hingga logam cair.
“Semakin kita melihatnya, semakin kita menyadari bahwa itu bukan gumpalan besi yang membosankan. Kami menemukan dunia tersembunyi yang sama sekali baru di sana,” kata Jessica Irving, seismolog di University of Bristol di Inggris, yang tidak terlibat dalam penelitian ini kepada Live Science.
Dalam beberapa hal, inti dalam Bumi tetap misterius seperti ketika Jules Verne menerbitkan “Perjalanan ke Pusat Bumi” yang fantastis pada tahun 1864.
Meskipun para ilmuwan telah mengetahui sejak 1950-an bahwa planet kita tidak berongga seperti yang diprediksi Verne, bagian dalam planet ini masih belum terjelajahi. Panas dan tekanan yang sangat besar di inti Bumi membuat manusia atau probe berhasil mencapai inti Bumi.
“Kecuali sesuatu yang buruk terjadi pada planet kita, kita tidak akan pernah memiliki pengamatan langsung terhadap inti Bumi,” ujar Irving.
Sebaliknya, ahli geofisika mengandalkan gelombang seismik yang dihasilkan oleh gempa bumi untuk mengetahui inti bumi.
Dengan mengukur getaran besar ini, para ilmuwan dapat merekonstruksi gambaran cara kerja bagian dalam planet dengan cara yang dianggap mirip dengan proses CT-Scan seseorang, seperti yang diungkapkan Irving.
Gelombang ini datang dalam dua getaran utama, yakni gelombang kompresional garis lurus dan gelombang geser bergelombang. Setiap gelombang dapat mempercepat, memperlambat atau memantul dari media yang berbeda saat bergerak melalui tanah.
Bagi Rhett Butler, ahli geofisika di Institut Geofisika dan Planetologi Hawaii, studi baru ini dimulai dari pertanyaan tentang ketidakcocokan jumlah.
Butler telah melihat bagaimana gelombang seismik diciptakan oleh gempa bumi besar di lima lokasi berbeda berjalan melalui inti bumi ke sisi berlawanan dari globe.
Kejutkan Ilmuwan
Ada sesuatu yang tidak beres di mana gelombang geser gempa yang seharusnya melewati bola logam padat, malah belok ke area tertentu.
Angka-angka itu mengejutkan Butler karena ia tahu betul jika jumlah matematika atas gelombang seismik itu benar, yang hanya bisa berarti satu hal yakni para ilmuwan memiliki struktur yang salah.
“Ketika Anda berada dalam bisnis ini, Anda harus mencocokkan data,” katanya.
Atas penemuan itu, Butler dan rekannya kembali mengevaluasi asumsi dasar mereka bahwa inti dalam Bumi pada dasarnya padat.
Mereka menemukan bahwa gelombang yang mereka amati bekerja, alih-alih menjadi bola padat, intinya memiliki kantong besi setengah padat cair dan lembek’ di dekat permukaannya dengan kisaran konsoinstensi besi yang menurut Butler sangat mencolok.
“Kami telah melihat bukti bahwa tidak hanya tidak lunak di mana-mana, tapi juga sangat keras di beberapa tempat. Ada permukaan keras yang berhadapan langsung dengan besi yang meleleh atau lembek. Jadi kami melihat banyak detail di dalam inti yang tidak kami lihat sebelumnya,” beber Butler.
Penelitian ini berpotensi merevolusi pemahaman kita tentang medan magnet bumi. Sementara cairan inti bagian luar yang berputar-putar menggerakkan medan magnet planet.
Menurut penelitian di Jurnal Science Advance yang terbit pada 2019, inti bagian dalam membantu memodifikasi medan. Sedangkan menurut penelitian NASA, planet lain seperti Mars, memiliki pusat cairan tetapi tidak memiliki inti dalam dan medan magnet.
Oleh karena itu, Butler dan Irving percaya, pemahaman yang lebih dalam tentang inti dalam akan membantu para ilmuwan memahami hubungan antara interior planet dan aktivitas magnetiknya.
Dilansir Express, penemuan inovatif ini telah menantang ilmu pengetahuan yang diterima selama beberapa dekade tentang inti dalam bumi yang padat.
Sebelumnya, para peneliti percaya bagian inti Bumi merupakan bola besi dan nikel yang sebagian besar padat berukuran sekitar 760 mil (1.220 km) yang ditemukan sekitar 3.200 mil di bawah permukaan bumi. Inti ini yang bertanggung jawab untuk menghasilkan medan magnet bagi planet.