in

Tes DNA Ungkap Cicit Pemimpin Suku Indian

Suku Indian Amerika dalam Kongres Indian pada 1901. Foto: Encyclopedia

Tes DNA melalui sampel rambut dari pemimpin penduduk asli Amerika abad ke-19 atau suku Indian, Sitting Bull membantu para ilmuwan mengonfirmasi bahwa seorang pria asal Dakota Selatan, Amerika Serikat adalah keturunannya.

Hasil ini didapatkan dengan fragmen DNA dari orang yang telah lama meninggal untuk menganalisis garis keturunan keluarga.

Para peneliti mengatakan bahwa DNA yang diekstraksi dari rambut yang disimpan di Smithsonian Institution di Washington, berhasil mengidentifikasi hubungan keluarga antara Sitting Bull dan cicitnya, Ernie LaPointe.

“Saya merasa penelitian DNA ini adalah cara lain untuk mengidentifikasi hubungan garis keturunan saya dengan kakek buyut saya,” ujar LaPointe dalam keterangannya, dikutip dari Reuters, Rabu (27/10/2021).

Studi ini yang pertama kali mengungkapkan, bahwa DNA dari orang yang telah lama meninggal bisa digunakan untuk menunjukkan hubungan keluarga yang masih hidup.

Penelitian dilakukan pada orang lain yang DNA-nya dapat diekstraksi dari sisa-sisa rambut, gigi atau tulang. Metode baru tersebut dikembangkan oleh para ilmuwan yang dipimpin Eske Willerslev, direktur Pusat GeoGenetika Yayasan Lundbeck di Universitas Cambridge.

Sementara itu, para peneliti membutuhkan waktu selama 14 tahun untuk menemukan cara mengekstraksi DNA dari rambut, yang terdegradasi sebelum diserahkan oleh Smithsonian ke LaPointe dan saudara perempuannya pada tahun 2007 lalu.

Willerslev menuturkan, bahwa sebelumnya dia membaca majalah tentang Smithsonian yang mengembalikan seikat rambut dari kulit kepala Sitting Bull, kemudian tertarik menghubungi LaPointe.

“LaPointe meminta saya untuk mengekstrak DNA darinya dan membandingkannya dengan DNA-nya untuk membentuk hubungan (keduanya),” jelasnya.

Ia pun mengaku membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mengembangkan metode berdasarkan DNA yang terbatas itu. Teknik penelitiannya sendiri berpusat pada DNA autosomal dalam fragmen genetik yang diekstraksi dari rambut.

Analisis tradisional melibatkan DNA spesifik dalam kromosom Y yang diturunkan dari garis pria atau DNA spesifik di mitokondria yang diturunkan dari ibu ke anak.

“Dengan metode baru kami, memungkinkan untuk membangun hubungan keluarga yang lebih dalam melalui sejumlah kecil DNA,” kata Willerslev.

Berdasarkan sejarah, Sitting Bull yang memiliki nama Lakota Tatanka-Iyotanka, membantu menyatukan suku Sioux di Great Plains melawan orang kulit putih yang mengambil tanah suku serta pasukan militer AS yang mencoba mengusir penduduk asli Amerika dari wilayah mereka.

Dia memimpin prajurit asli Amerika yang menyapu bersih pasukan federal, dipimpin oleh George Custer pada Pertempuran Little Bighorn tahun 1876, yang sekarang menjadi negara bagian AS di Montana.

Terdapat dua situs pemakaman resmi untuk Sitting Bull, yaitu berada Fort Yates, Dakota Utara dan di Mobridge, Dakota Selatan. LaPointe tidak yakin bahwa situs pemakaman di Fort Yates berisi sisa-sisa tubuh kakek buyutnya. Maka itu ia memilih mengidentifikasi di situs Mobridge.