in

Alasan Ilmiah Ayam Jantan Berkokok Pagi Hari

Ilustrasi. Foto: Ist.

Mungkin Anda pernah mendengar ayam jantan berkokok di pagi hari. Suara kokok ayam pun bisa membangunkan kita dari tidur.

Semua hewan memiliki ciri khasnya masing-masing. Misalnya pada kucing yang biasa mengeong, anjing menggonggong, hingga ayam yang berkokok. Tapi, kenapa ya ayam memiliki kebiasaan berkokok saat pagi?

Menurut penelitian, ternyata ayam jantan memiliki semacam jam internal biologis yang mendorongnya untuk berkokok saat pagi. Menariknya, ayam benar-benar mengetahui waktu dalam satu hari.

Studi tahun 2013 yang dipublikasikan di jurnal Current Biology menemukan bahwa ayam jantan yang ditempatkan di bawah cahaya konstan masih tetap berkokok saat fajar menyingsing.

“Bunyi kokok ayam melambangkan datangnya pagi di berbagai negara,” ujar peneliti studi dari Nagoya University di Jepang, Takashi Yoshimura, dilansir dari Live Science, Senin (18/03/2013).

“Tetapi masih belum jelas apakah kokok dikendalikan oleh jam biologis atau hanya sebagai respons terhadap rangsangan eksternal,” lanjutnya.

Ia menyebut, rangsangan cahaya seperti lampu mobil akan memicu kokok ayam setiap saat. Ada kemungkinan bahwa meningkatnya cahaya merupakan pemicu ayam berkokok.

Agar mengetahui penyebab pasti ayam jantan berkokok di pagi hari, Yoshimura dan peneliti lain menempatkan 40 ayam jantan dalam ruangan dengan cahaya, kemudian menaruh alat perekam.

Dalam catatan peneliti ditemukan, ayam-ayam berkokok di siang hari terlepas dari kondisi cahaya. Sementara, ayam jantan juga berkokok di waktu lain sebagai respons terhadap cahaya atau kokok ayam lainnya. Tetapi perilaku tersebut lebih sering dilakukan saat fajar.

Artinya, temuan itu menunjukkan, bahwa jam sirkadian internal mendorong perilaku ayam jantan berkokok di pagi hari. Sebagai kelanjutan dari penelitian tersebut, para peneliti berharap dapat mengetahui genetika dari suara hewan lainnya.

“Kami masih tidak tahu mengapa seekor anjing menggonggong dan seekor kucing mengeong. Kami tertarik pada mekanisme perilaku yang dikendalikan secara genetik ini dan percaya bahwa ayam merupakan model (penelitian) yang sangat baik,” ungkap Yoshimura.