Saat kamu sakit dan berkunjung ke dokter atau rumah sakit, terkadang ada obat yang diresepkan, salah satunya antibiotik.
Dokter selalu berpesan agar kamu menghabiskan seluruh antibiotik yang telah diresepkan. Namun, saat tiba di rumah setelah dua atau tiga hari, kamu mungkin merasa sudah sembuh, sehingga merasa tak perlu lagi menghabiskan antibiotik.
Faktanya menghabiskan antibiotik sesuai anjuran dokter merupakan hal yang penting dan harus dilakukan. Sebelum membahas alasannya, perlu dipahami dulu apa sih antibiotik itu?
Menurut MI Blues Perspectives, antibiotik adalah obat yang digunakan untuk mencegah atau mengobati infeksi yang disebabkan oleh bakteri seperti, infeksi saluran kemih, radang tenggorokan dan infeksi setelah operasi.
Oleh karena itu, tidak menghabiskan antibiotik yang sudah diresepkan bisa menyebabkan masalah kesehatan yang lebih besar. Antibiotik bekerja efektif saat kamu meminumnya persis seperti yang diresepkan dokter.
Kamu harus terus meminumnya bahkan jika sakit sudah membaik. Resep ditulis untuk jangka waktu tertentu karena suatu alasan. Dokter atau penyedia layanan kesehatan tentu tahu bahwa dosis antibiotik tertentu perlu diminum untuk jangka waktu tertentu demi membunuh bakteri tertentu.
Bisa sakit lagi, menjadi risiko yang bisa dirasakan bila tidak menghabiskan antibiotik. Karena bisa jadi saat merasa sudah membaik dari sakit, beberapa bakteri justru masih bertahan di tubuh kamu.
Tak hanya itu, bakteri juga bisa berkembang biak, menyebabkan infeksi kembali dan bakteri yang tersisa menjadi resisten terhadap antibiotik yang awalnya diresepkan, sehingga lebih sulit untuk mengobati infeksi jika kembali.