Kota resor di pinggir pantai Siprus menjadi rencana awal pembangunan Varosha. Namun hanya beberapa tahun beroperasi, kawasan ini menjadi kota hantu. Gegap gempita musik di bar pinggir pantai lenyap di Varosha. Tak ada lagi gelak tawa anak-anak yang bermain di pinggir pantai, sejak Turki menutupnya pada tahun 1974.
Lebih empat dekade lalu, penduduk Varosha terpaksa pergi untuk menghindari perang, menjadi pengungsi di tanah mereka sendiri. Pemerintah Turki telah menutup Varosha, sebagai dampak dalam perselisihan Siprus.
Empat puluh tujuh tahun yang lalu, warga di pinggir Famagusta diusir dari tanah leluhur mereka. Sejak itu, penduduk Yunani-Siprus dan Turki-Siprus tidak pernah menginjakkan kaki di tempat ini.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan mengunjungi sempat mengunjungi Varosha pada Juli lalu, mengumumkan keputusan penting dan warga melihat harapan untuk bisa kembali pulang.
Gedung yang dulu berdiri megah terlihat seperti dimakan tanaman liar. Banyak gedung yang masih berdiri namun tak lagi megah dan menyisahkan pemandangan mengerikan.