in

Mengenal Narwhal, Paus yang Dikenal Unicorn Laut

Narwhal. Foto: Sciencealert.com

Narwhal merupakan spesies paus bertubuh kecil yang hidup di pelosok Samudra Arktik yang dingin. Hewan ini dikenal karena memiliki tanduk spiral menyerupai tanduk milik makhluk mitologi yang disebut unicorn.

Bentuk tanduknya tersebutlah yang membuatnya dikenal sebagai unicorn laut. Sebutan narwhal berasal dari bahasa Nordik, nar yang berarti mayat dan hval yang berarti paus.

Menurut National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), penamaan ini mengacu pada kulit abu-abu paus yang menyerupai orang tenggelam.

Dalam bahasa Latin, narwhal disebut Monodon monoceros yang mengartikan satu gigi, satu tanduk. Sementara itu, hewan yang berkerabat dekat dengannya adalah paus beluga (Delphinapterus leucas). Keduanya termasuk dalam kelompok Odontoceti, atau paus bergigi.

“Narwhal adalah salah satu hewan yang paling sulit untuk dipelajari, menurut saya. Mereka pada dasarnya sangat sulit dipahami dan lihai,” ujar peneliti sekaligus profesor di University of Washington, Kristen Laidre, dilansir dari Live Science, Rabu (17/11/2021).

Bagian tubuh dari hewan ini yang paling khas adalah tanduk spiralnya. Tetapi hanya narwhal jantan dewasa saja yang memiliki tanduk ini.

Narwhal jantan dewasa memiliki panjang sekitar 4,6 meter dan berat mencapai 1.590 kg. Sedangkan betina panjangnya 4 meter, dan beratnya sekitar 910 kg. Menariknya, tanduk ini sebenarnya merupakan gigi panjang yang menonjol.

Menurut catatan Polar Science Center di University of Washington, pertumbuhan giginya bisa mencapai 3 meter. Meski jarang terjadi, beberapa pejantan disebut memiliki dua tanduk di mana satu tanduknya berukuran lebih kecil.

Di samping itu, berdasarkan tesis tahun 1984 yang ditulis oleh ahli biologi kelautan Universitas McGill, Keith Hay menemukan, bahwa narwhal betina langka juga menumbuhkan satu atau bahkan dua tanduk sekaligus.

Kulit paus narwhal biasanya berbintik hitam, abu-abu dan putih di punggungnya, sebagian besar berwarna putih di bagian perut.

Namun, dari kejauahan narwhal yang sudah tua lebih sulit dibedakan dengan beluga karena hampir seluruh kulitnya berwarna putih.

Jika dilihat, kepala narwhal relatif kecil dan bulat dibandingkan dengan jenis cetacea atau mamalia laut lainnya. Sirip dada atau sirip samping narwhal juga pendek dan bulat, berbeda dengan paus yang sirip punggungnya menonjol misalnya pada paus pembunuh.

Laidre berkata punggung yang pendek ini membuat ikan ini sangat sulit dikenali selama pencarian untuk menelitinya.

Tanduk sebagai Alat Bertahan Hidup

Menurut Laidre, meski narwhal dianggap paus bergigi, tetapi gigi-gigi itu tidak berfungsi. Pada kebanyakan jantan, gigi taring kanan tetap berada di bagian tengkorak dan tidak tumbuh, sedangkan gigi taring kiri keluar melalui gusi dengan pola spiral kemudian membentuk tanduk panjang.

Para ahli awalnya menyatakan, bahwa tanduk adalah alat untuk bertahan hidup yang mungkin digunakan untuk memecahkan es di permukaan, menombak ikan untuk dimakan, atau menggali makanan di dasar laut.

Tetapi sebagian besar narwhal betina tidak memiliki tanduk, dan mereka hidup lebih lama daripada jantan. Karena itulah, peneliti kembali berpikir bahwa tanduk tersebut tidak untuk bertahan hidup, melainkan berfungsi sebagai karakteristik seks seperti pada tanduk rusa atau ekor merak.

Ciri khas tersebut yang disebut peneliti membantu pejantan menarik perhatian untuk mengawini betinanya.

Laidre menuliskan, bahwa perilaku ini dapat membantu pejantan menentukan hierarki dominasi, atau mempersiapkan pejantan muda untuk bereproduksi saat dewasa.

Studi tahun 2014 yang diterbitkan di jurnal The Anatomical Record menemukan, bahwa tanduk narwhal dikelilingi ujung saraf sensitif yang memungkinkannya mendeteksi perubahan lingkungan, seperti fluktuasi suhu dan salinitas. Tanduk milik narwhal mungkin juga merupakan organ sensorik.

Habitat dan Mangsa

Paus narwhal hidup di Samudra Arktik dan di sekitar garis pantai Kanada, Greenland, Norwegia, dan Rusia. Hewan laut yang bisa hidup hingga 40 tahun ini adalah satu-satunya paus yang hidup di musim dingin di antara lautan es beku yang membuatnya sulit dipelajari.

Sebuah laporan tahun 2006 di Marine Mammal Science menunjukkan, bahwa narwhal lebih sering makan selama musim dingin dibandingkan saat musim panas.

Perilaku itu memungkinkan mereka untuk menghindari persaingan dengan spesies paus Arktik lainnya. Narwhal kerap memangsa halibut Greenland, ikan cod, cumi-cumi dan udang.

Kawanan narwhal biasanya hidup berkelompok, menurut MarineBio Conservation Society dalam satu kelompok terdiri dari tiga hingga delapan anggota ekor, terkadang bisa sampai 20 ekor.

Narwhal dapat berenang hingga kedalaman 1.500 meter. Paru-paru yang besar dan tulang rusuk yang fleksibel memungkinkan mereka menghirup banyak udara.

Selain itu, tingginya molekul dalam jaringan otot yang mengikat oksigen membantu mereka menggunakan kemampuannya secara efektif.

Sementara untuk status konservasinya, International Union for Conservation of Nature (IUCN) menyebut narwhal tidak termasuk hewan yang terancam punah. Berdasarkan catatan IUCN, ada sekitar 123.000 narwhal dewasa yang hidup di Kutub Utara.