in

Mengenal Desa Nglanggeran, Desa Wisata Terbaik Dunia

Desa Nglanggeran. Foto(KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA)

Desa Nglanggeran ialah desa wisata yang berlokasi di Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta.

Desa Nglanggeran meraih penghargaan sebagai Desa Wisata Terbaik Dunia 2021 atau Best Tourism Village 2021 dari Organisasi Pariwisata Dunia di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNWTO). Desa ini sukses mengalahkan desa-desa terkenal dari berbagai negara di dunia.

Bukan kali pertama desa ini mendapatkan penghargaan. Desa yang menawarkan wisata berkualitas, Desa Wisata Nglanggeran juga pernah menyabet penghargaan ASEAN Community Based Tourism (CBT) Award 2017.

Lalu berhasil masuk ke dalam Top 100 Destinasi Berkelanjutan Dunia versi Global Green Destinations Days (GGDD) pada 2018 lalu dan mendapat Sertifikasi Desa Wisata Berkelanjutan oleh Kemenparekraf di awal Maret 2021. Tak heran jika, banyak wisatawan yang mulai berdatangan untuk melihat Desa Nglanggeran.

Berbagai jenis aktivitas dan wisata dan bisa ditemui di desa Nglanggeran. Mulai wisata alam, wisata sejarah, situs geologi, budaya, edukasi, wisata kuliner, dan lain-lain. Salah satunya, Gunung Api Purba yang menjadi primadona ekowisata di Desa Nglanggeran.

Gunung Api Purba memiliki struktur batuan besar yang merupakan ikon wisata Desa Nglanggeran yang sudah diakui UNESCO sebagai situs Geopark Global Gunung Sewu.

Dari puncak gunung ini, Anda dapat berkemah dan trekking ringan sambil melihat Gunungkidul dari ketinggian layaknya di negeri di atas awan.

Desa Nglanggeran juga punya air terjun bernama Kedung Kandang. Keunikan air terjun ini karena terbentuk dari susunan batuan vulkanik berundak, tepat di tengah-tengah terasering sawah.

Desa Nglanggeran juga menyediakan tempat yang instagramable yakni Embung Nglanggeran. Waduk ini berada di ketinggian 495 mdpl berlatar pemandangan desa dari ketinggian serta pepohonan hijau yang wajib diabadikan.

Keunikan Nglanggeran diperkuat dengan karakter masyarakat yang masih menjunjung tinggi budaya Jawa. Gotong royong, ramah-tamah dan sopan santun, dan hidup sederhana masih terasa sangat kental.