Intermittent fasting atau puasa intermiten sudah lama digemari banyak orang terutama bagi yang ingin menurunkan berat badan hingga membantu mereka tetap sehat.
Sebuah tinjauan ilmiah yang diterbitkan dalam Annual Review of Nutrition menganalisis 25 studi tentang intermittent fasting dan menemukan bahwa orang akan kehilangan antara 1 hingga 8 persen dari berat awal mereka pada jenis rencana makan ini. Intermittent fasting juga berdampak positif pada banyak penanda kesehatan metabolik, seperti tekanan darah dan kadar kolesterol, serta penurunan berat badan.
Inermitten fasting membutuhkan disiplin dan sedikit pengetahuan. Beberapa wanita yang telah mencobanya berbagi tips untuk memulai diet intermittent fasting dan mempertahankannya. Berikut uraiannya.
Mulai perlahan
Untuk pemula Lori G berusia 46 tahun menyarankan untuk mulai intermittent fasting secara perlahan. Misalnya, mulai dengan puasa 12 jam dan memiliki jendela makan hingga 12 jam kemudian mencoba jadwal 16:8 (di mana Anda berpuasa selama 16 jam dan memiliki jendela makan delapan jam).
Tentukan alasan jelas melakukannya
Chiropractor Kira C. melakukan puasa intermiten selama tiga tahun. Wanita 29 tahun itu biasanya berpuasa seminggu sekali, dan Kira mengatakan dia memutuskan untuk melakukan puasa intermiten karena mengetahui hal tersebut dapat mendukung kesehatan ususnya.
Kira menyebut puasa intermiten bisa sulit dilakukan jika Anda tidak memiliki alasan untuk mengikuti rencana makan tersebut. “Tentukan dengan jelas alasan apa alasan Anda melakukannya,” katanya.
Sarapan selambat mungkin
Lebih mudah berpuasa semalaman kemudian menunda waktu sarapan Anda. Jika Anda biasanya sarapan jam 08.00, coba sarapan jam 09.00 atau 10.00. Kemudian tingkatkan perlahan di jam 12.00 atau jam 13.00.
Minum banyak air
Tubuh Anda bisa membingungkan Anda yang haus dengan merasa lapar. Inilah salah satu alasan mengapa banyak orang yang melakukan intermitten fasting merekomendasikan untuk tetap terhidrasi.