in

Hal yang Membuat Rossi Sedih Usai Pensiun dari MotoGP

Valentino Rossi. Foto: Getty Images

Rider legendaris MotoGP Valentino Rossi memiliki karier yang panjang dan sukses. Rossi mengaku tak memiliki penyesalan meski dia menyimpan sebuah kesedihan.

Rossi akhirnya mundur dari dunia balap motor pada akhir musim 2021. Selama 26 tahun berkarier, mantan pebalap asal Italia itu memenangi total sembilan titel juara dunia bersama Aprilia (125 cc dan 250 cc) dan tujuh gelar lain di kelas 500cc/MotoGP bersama Honda dan Yamaha.

Kendati demikian, karier Valentino Rossi bukan berarti tanpa cacat. Rossi pernah gagal bersama Ducati meski masih dalam performa puncak. Italiano yang kini berusia 42 tahun itu ingin menjadi rider pertama yang sukses memenangi titel juara dunia dengan tiga pabrikan mayor.

Selain itu, Rossi juga dua kali melewatkan kesempatan-kesempatan untuk memenangi titel juara dunia kesepuluh. Padahal apabila gelar tersebut bisa diperoleh, Rossi rekor Giacomo Agostini yang hingga kini masih tercatat sebagai rider dengan jumlah titel juara dunia terbanyak di kelas utama (8).

Bagaimanapun dengan Rossi mengaku tak punya keluhan atas kariernya. Walau dia mengakui merasa sedih karena gagal memenangi titel juara dunia kesepuluh.

“Tidak, aku tidak punya penyesalan, jujur saja. Tentu saja, pada dua tahun itu 2011 dan 2012 dengan Ducati memang sangat sulit untukku karena kami tidak sekalipun memenangi balapan. Tapi itu adalah sebuah tantangan yang menarik,” kata Rossi dikutip Speedweek.

“Seorang rider Italia di atas motor Italia, itu adalah tantangannya. Bahkan titel juara dengan Aprilia di kelas 125cc dan 250cc telah membuatku memiliki kepuasan yang sangat besar. Seandainya aku juara dengan Ducati, itu akan masuk dalam sejarah.”

“Apa yang membuatku sedih adalah kegagalan memenangi titel juara dunia kesepuluh. Dan aku ingin sekali memperbaiki jumlah podiumku di MotoGP dari 199 menjadi 200. Setidaknya aku mampu membuat Ago merasa ketar-ketir dan bimbang selama beberapa tahun,” kelakar pebalap dari Tavullia itu.

“Aku kurang mendapatkan titel kesepuluh, terutama karena aku merasa aku layak mendapatkannya. Di 2015, aku memiliki level balapan dan kecepatan yang bagus,” tukas Valentino Rossi.

“Namun, aku kalah dalam persaingan gelar MotoGP di final di Valencia melawan Nicky Hayden di 2006 dan Lorenzo di 2015. Itu tidak bisa diubah lagi dan secara keseluruhan, aku tidak bisa mengeluhkan tentang rekor karierku,” timpal Rossi.