in

Daftar Tren Pendidikan di 2022, Guru Mesti Beradaptasi

Ilustrasi siswa belajar di sekolah. Foto: Shutterstock

Dunia pendidikan kini semakin bergantung pada dunia digital, apalagi setelah pandemi COVID-19 melanda. Oleh sebab itu, guru pun semakin perlu menyesuaikan diri dengan teknologi agar pembelajaran yang dilakukan juga adaptif.

Dikutip dari salah satu perusahaan edutech asal Silicon Valley, Moonshot Jr, PEW Research menyebutkan bahwa New Normal pada 2025 akan lebih berbasis teknologi.

Pihak PEW Research melakukan survei terhadap 915 inovator, pengembang, peneliti, pimpinan perusahaan dan kebijakan, serta aktivis untuk mengumpulkan pendapat mereka terkait kehidupan pasca pandemi.

Mereka menyimpulkan, hubungan antara manusia dan teknologi akan berkembang lebih jauh dan dan siswa yang mahir teknologi menjadi poin utama. Oleh sebab itu, ada beberapa tren yang muncul di dunia pendidikan serta tren yang harus mulai diadaptasi oleh para guru.

Berikut daftar tren Pendidikan di tahun 2022 dihimpun dari berbagai sumber.

  1. Teknologi Pendidikan dalam Belajar-Mengajar

Pengajaran menggunakan teknologi memang menimbulkan tantangan tersendiri bagi guru, akan tetapi hal ini juga membuat para pendidik dapat lebih fleksibel menawarkan jam pengajarannya. Maksudnya, siswa bisa menyimak gurunya melalui video secara langsung atau melihat versi rekaman mereka.

Tren ini juga akhirnya membuat para guru belajar menciptakan berbagai gaya mengajar yang berbeda.

  1. Pelatihan Soft Skill

Berdasarkan laporan dari Future of Jobs, seperti dikutip dari Moonshot JR, beberapa soft skill yang krusial dalam dunia kerja adalah berpikir kritis, pemecahan masalah, manajemen sumber daya manusia, dan kreatifitas. Maka dari itu, sekolah dan guru perlu mengembangkan sistem yang mendukung hal ini.

  1. Menurunnya Rentang Perhatian Siswa

Dalam laman ini disebutkan, menurut studi dari Microsoft pada tahun 2000-2015, rentang perhatian manusia berkurang sebanyak empat detik, dari 12 ke 8. Utamanya, tercatat bahwa perhatian para milenial tidak mudah didapatkan.

Generasi tersebut menyukai konten dengan dialog dan visual yang apik serta jalan cerita yang memancing rasa penasaran. Selain itu, siswa yang lahir pada generasi di bawahnya lebih fokus pada aspek narasi dan visual dalam konten.

  1. Mengajar Versus Memfasilitasi Pembelajaran

Kini, para guru lebih tampak seperti fasilitator, sebab dengan informasi yang mudah didapatkan, siswa jadi merasakan ada kemerdekaan dalam belajar. Di samping itu, guru juga perlu belajar menciptakan lingkungan yang mendukung kerja sama tim dan dialog bernuansa akrab.

  1. Platform E-learning Inovatif

Kelas-kelas daring yang menawarkan gelar kini tidak hanya menerapkan pengajaran berbasis video yang kaku, tapi juga mencakup dialog antarsiswa dan interaksi yang efektif. Hal yang dibutuhkan sekarang bukan hanya inovasi, kurikulum sekolah juga perlu menyesuaikan dengan tren yang berkembang.

  1. Program Mengajar Berbasis AI

Salah satu institusi pendidikan yang sudah menerapkan AI adalah University of New South Wales. Di sana, robot bernama Question Bot rancangan David Kellerman diprogram untuk memberikan jawaban atas pertanyaan siswa. Robot ini juga dapat mengirimkan video pembelajaran.

  1. Pembelajaran Menggunakan VR/AR

Salah seorang jurnalis dari University of Maryland menjelaskan, VR/AR mampu melakukan sesuatu yang luar biasa terhadap rentang perhatian siswa. Teknologi tersebut mampu membantu peserta didik menghilangkan distraksi dan fokus pada pekerjaan mereka.

  1. Gamifikasi

Melibatkan permainan dapat menarik perhatian siswa secara penuh dan membuat mereka senang dengan pembelajarannya. Oleh sebab itu, semakin banyak pengajar yang menerapkan permainan dalam pembelajaran.

  1. Analisis Pembelajaran

Analisis pembelajaran akan mendorong para pendidik menemukan metode terbaik menyampaikan pelajarannya. Guru dapat memperoleh ide melalui hasil survei yang diterapkan kepada siswa.

Cara ini juga menegaskan bahwa pendapat siswa amat penting, sehingga bisa semakin merekatkan keduanya.

  1. Chatbot

Chatbot bermanfaat bagi para pelajar yang membutuhkan saran atas tulisan akademik mereka. Jadi, teknologi semacam ini bisa diterapkan untuk membantu peserta didik menulis esai secara mendalam dan semacamnya.

  1. Pembelajaran dengan Video

Bentuk pembelajaran sejenis ini semakin populer beberapa tahun belakangan. Video cenderung dapat membuat siswa lebih terlibat serta pembelajaran berjalan lebih interaktif dan mengalir.

  1. Teknologi Blockchain

Apa yang disebut dengan Distributed Ledger Technology (DLT) dalam blockchain memberi banyak manfaat pada dunia pendidikan, terutama pada segi penyimpanan data. Dengan adanya data baru yang ditambahkan, maka ‘blok’ baru terbentuk. Sehingga, kapasitas penyimpanan pun tidak terbatas.

Di ePortofolio dan Massive Open Online Courses (MOOCs) misalnya, keduanya menggunakan blockchain yang mendukung pengetahuan di dalamnya.