in

Sekilas tentang Fenomena Alam Ekuiluks di Indonesia

Ilustrasi fenomena ekuiluks di Indonesia. Foto: iStockphoto

Fenomena alam ekuiluks terjadi di 39 kota Indonesia sejak 20 Januari hingga 26 Februari 2022. Dari 39 kota yang mengalami fenomena ekuiluks, tiga di antaranya merupakan ibu kota provinsi di wilayah Indonesia bagian utara.

Tiga wilayah yang dimaksud adalah Tanjungselor (Kalimantan Utara) pada 27 Januari, Medan (Sumatera Utara) pada 10 Februari dan Banda Aceh (NAD) pada 25 Februari. Ahli menjelaskan fenomena ini adalah fenomena biasa yang tidak akan berdampak pada kehidupan manusia.

Ekuiluks sendiri adalah fenomena astronomi ketika panjang siang tepat sama dengan panjang malam yakni 12 jam. Tanggal terjadinya ekuiluks bergantung dengan lintang geografis pengamat.

“Ekuiluks hanya fenomena astronomis biasa, tidak berdampak apapun ke kehidupan manusia,” ujar peneliti Pusat Riset Antariksa BRIN Andi Pangerang di akun Instagram LAPAN, Kamis (20/1/2022).

Di Indonesia, fenomena ekuiluks terjadi dua kali setahun, pada periode Januari hingga Februari dan Oktober hingga November.

Meski disebut fenomena astronomi biasa, pada fenomena ekuiluks langit akan mulai tampak terang ketika terjadi aram beberapa menit sebelum Matahari terbit maupun beberapa menit setelah Matahari terbenam.

Aram atau lebih dikenal dengan lembayung terjadi karena pembiasan sinar Matahari oleh atmosfer Bumi, sehingga saat Matahari terbenam, langit tidak seketika gelap dan menjelang Matahari terbit, langit tidak seketika terang.

Dilansir dari situs LAPAN, Berikut daftar lengkap kota yang mengalami fenomena ekuiluks di Indonesia:

  1. Subulussalam (NAD): 20 Januari
  2. Sidikalang (Sumatera Utara): 24 Januari
  3. Pulau Subi (Kep. Riau): 28 Januari
  4. Pematangsiantar (Sumatera Utara): 29 Januari
  5. Kisaran (Sumatera Utara): 30 Januari
  6. Tanjungbalai (Sumatera Utara): 30 Januari
  7. Anambas (Kepulauan Riau): 31 Januari
  8. Kabanjahe (Sumatera Utara): 2 Februari
  9. Berastagi (Sumatera Utara): 4 Februari
  10. Tapaktuan (Sumatera Utara): 5 Februari
  11. Tebingtinggi (Sumatera Utara): 6 Februari
  12. Tarakan (Kalimantan Utara): 6 Februari
  13. Kutacane (NAD): 9 Februari
  14. Deli Serdang: 9 Februari
  15. Tanjungmorawa: 9 Februari
  16. Lubukpakam (Sumatera Utara): 9 Februari
  17. Binjai (Sumatera Utara): 10 Februari
  18. Tahuna (Sulawesi Utara): 10 Februari
  19. Blangpidie (NAD): 12 Februari
  20. Stabat (Sumatera Utara): 12 Februari
  21. Pulau Natuna (Kepulauan Riau): 13 Februari
  22. Pangkalanbrandan (Sumatera Utara): 14 Februari
  23. Blangkejeren (NAD): 14 Februari
  24. Melongguane (Sulawesi Utara): 14 Februari
  25. Meulaboh (NAD): 16 Februari
  26. Nunukan (Kalimantan Utara): 17 Februari
  27. Langsa (NAD): 18 Februari
  28. Takengon (NAD): 20 Februari
  29. Dampulis (Sulawesi Utara): 21 Februari
  30. Benermeriah (NAD): 21 Februari
  31. Lhoksumawe (NAD): 23 Februari
  32. Bireuen (NAD): 23 Februari
  33. Sigli (NAD): 23 Februari
  34. Jantho (NAD): 24 Februari
  35. Miangas (Sulawesi Utara): 25 Februari
  36. Sabang (NAD): 26 Februari