in

Alasan Ilmiah Ada Kucing Enggan Memburu Tikus

Ilustrasi. Foto: Shutterstock

Kucing dan tikus adalah dua hewan yang tak bisa akur. Bahkan, perseteruan kedua hewan ini selalu digunakan untuk menggambarkan dua manusia yang kerap bertengkar.

Dilansir dari National Geographic, kucing dipercaya telah hidup berdampingan dengan manusia sejak sekira 4.000 tahun lalu. Bangsa Mesir Kuno diyakini menjadi yang pertama menjadikan kucing sebagai hewan rumahan.

Salah satu alasan bangsa Mesir Kuno menjadikan kucing sebagai hewan peliharaan adalah untuk memburu hama tikus. Bahkan, tingginya derajat kucing bagi masyarakat Mesir Kuno, ketika hewan berbulu itu mati akan dimumikan bersama makanan favoritnya, yaitu tikus.

Tak heran jika sampai saat ini hubungan kucing dan tikus tak pernah baik, sebab perseteruan antara keduanya telah dimulai sejak ribuan tahun lalu.

Dikutip dari Kompas.com, kucing adalah karnivora yang berarti harus berburu untuk mendapatkan makanan, sedangkan tikus adalah target yang mudah ditemui di sekitar habitat kucing.

Selain itu, tikus pun berukuran lebih kecil dibandingkan kucing, sehingga lebih mudah ditaklukkan menggunakan kuku dan mulutnya. Kucing yang suka bermain juga menyukai mengejar tikus yang kerap melakukan gerakan cepat dan tak terduga.

Dengan begitu, berburu tikus bisa jadi kegiatan yang memenuhi dua kebutuhan kucing, yakni bermain dan berburu. Akan tetapi, hal itu tidak selalu berlaku bagi semua kucing domestik saat ini. Pasalnya, tak sedikit kucing rumahan yang enggan berburu tikus meski hewan pengerat itu lewat di sekitarnya.

Dilansir dari Sciencing, kucing dan semua binatang memiliki dua jenis perilaku, yakni perilaku berdasarkan insting dan perilaku yang berkembang akibat lingkungan.

Insting adalah perilaku yang berasal dari lahir tanpa adanya pengaruh eksternal, sedangkan perilaku yang muncul akibat pengaruh lingkungan merupakan buah pengamatan dan hasil meniru sesuatu yang ada di sekitarnya.

Ilmuwan mengatakan, ada dua kemungkinan yang bisa menyebabkan kucing tidak tertarik berburu tikus, yakni hilangnya beberapa program genetik, atau hasil pengamatannya terhadap lingkungan di sekitarnya.

Profesor Kuo Zing Yang melakukan percobaan panjang sejak tahun 1920 untuk mengetahui penyebab kucing tak mau berburu tikus.

Dalam penelitiannya tersebut, Profesor Kuo Zing Yang melibatkan anak dan induk kucing untuk mengetahui penyebab kucing enggan berburu tikus.

Menurut hasil penelitian Profesor Kuo Zing Yang, anak kucing yang dibesarkan oleh induk kucing yang hobi berburu, juga akan memiliki kemampuan dan minat berburu yang sama dengan sang induk.

Sementara itu, kucing yang dibesarkan oleh tangan manusia atau oleh induk kucing yang tak suka berburu, cenderung kehilangan kemampuan berburu dan sering mengabaikan tikus yang lewat di sekitarnya.

“Dari penelitian ini, kami menyimpulkan bahwa kucing bisa dilatih berburu dan membunuh tikus, menyenangi tikus, membenci tikus, takut tikus, atau senang bermain-main dengan tikus. Semuanya bergantung sejarah hidup si kucing,” ujar Kuo.