Gula biasanya digunakan sebagai pangan tambahan untuk memberikan rasa manis. Namun, terlalu banyak gula juga bisa berdampak buruk pada kesehatan.
Walau terasa lezat, konsumsi banyak gula bisa menimbulkan berbagai macam penyakit. Karena berbagai alasan kesehatan ini, orang mulai beralih ke gula stevia yang diklaim lebih sehat dengan rasa manis yang sama seperti gula.
Apa itu stevia?
Stevia adalah tanaman yang biasanya digunakan sebagai pengganti gula. Tanaman ini mengandung steviol glikosida yang dapat digunakan sebagai pemanis. Stevia biasa ditemukan dalam makanan penutup, minuman, permen karet, makanan yang dipanggang, yogurt, permen, dan kemasan untuk digunakan dalam minuman.
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengategorikan stevia sebagai bahan makanan yang aman, tapi stevia harus diolah bukan berbentuk daun atau tumbuhan.
Stevia diklaim tidak akan menaikan kadar gula di darah. Hal tersebut diungkap oleh ahli gizi terdaftar di NYU Langone, New York Leah Kaufman.
“Stevia menjadi alternatif gula yang baik dan aman bagi pasien diabetes,” kata Kaufman.
Studi pada 2017 lalu di Nature Communications menemukan bahwa stevia merangsang protein penting untuk persepsi rasa dan terlibat dalam pelepasan insulin setelah makan. Hormon insulin diproduksi oleh pankreas untuk mengatur gula darah.
Hal senada juga disampaikan oleh American Diabetes Association dan American Heart Association. Mereka menyebut bahwa stevia bisa bermanfaat bagi penderita diabetes jika digunakan dalam jumlah sedang dan tidak mengimbanginya dengan mengonsumsi kalori ekstra di lain waktu.