Iwan Fals dan Nadin Amizah berkolaborasi dalam lagu Untukmu yang dirilis Senin (14/2). Lagu Untukmu menjadi single keenam yang dirilis dari album terbaru Iwan Fals, Pun Aku, yang diedarkan sejak Jumat, 3 September 2021.
Lagu Untukmu ditulis Iwan Fals saat kondisi pandemi mulai ganas di periode 2020 hingga 2021. Nadin Amizah diundang menjadi teman duet. Ia melengkapi deretan musisi yang terlibat dalam penggarapan album yang diproduseri duo Lafa Pratomo dan Rambu Cikal tersebut.
“Sejak pertama kali bertemu, saya sudah bisa menangkap bahwa Nadin punya energi yang sangat positif. Sangat terasa bahwa ia sangat bersemangat menjalani pilihannya. Ketangkep juga pas dengar hasilnya saat ia menyanyikan bagiannya di lagu ini,” kata Iwan Fals dalam siaran pers.
Menurut Iwan Fals, pesan yang ingin disampaikan lagu ini bisa diwakili oleh cara dan eksekusi bernyanyi yang dilakukan Nadin Amizah. Tentang bagaimana manusia menjalani konsekuensi yang dibawa oleh hidup sepanjang perjalanannya.
“Seorang manusia lahir ke dunia tanpa pernah meminta bahwa ia ingin dilahirkan. Namun, kenyataannya terjadi. Dari kecil hingga dewasa dan beranak-pinak serta menjadi tua, ada banyak kewajiban yang harus dijawab. Pada saat jadi anak-anak, mungkin itu belum terasa. Namun seiring perjalanan waktu, berbagai macam kewajiban itu makin terasa mengintai. Dan tidak bisa dihindari. Saya menangkap bahwa sebenarnya kita bisa menjalani itu dengan gembira, seperti anak-anak yang bermain dan selalu dipenuhi keceriaan. Bukan menganggap enteng, tapi perlu dilakoni dengan gembira,” kata Iwan Fals.
Nadin mengaku sempat khawatir membawakan lagu ini. “Lagunya besar sekali, walaupun dia bukan sesuatu yang kompleks secara teknis. Tapi kompleks dalam artian dan pembawaan. Awalnya sempat merasa tidak yakin bisa membawakannya, namun setelah diolah bersama Lafa dan Cikal, ternyata sangat menyenangkan membawakan lagu ini.
Setelah mengobrol bersama, Nadin Amizah akhirnya mengerti sudut pandang Iwan Fals saat menulis lagu ini. “Bahwa manusia, meskipun fase umurnya berbeda-beda, tapi pengalamannya linear. Yang kecil mengalami luka, yang sudah besar juga bisa mengalami luka. Yang kecil banyak bodohnya, yang besar juga masih banyak bodohnya. Selamanya akan ada sosok anak kecil di dalam diri kita, setua apapun kita. Dan mereka patut dijaga, patut dibuat bahagia,” demikian Nadin Amizah.